Konten dari Pengguna

Mengenal Persilangan Dihibrid pada Tumbuhan Menurut Hukum Mendel

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
3 Oktober 2023 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Persilangan Dihibrid Adalah. Sumber: Pixabay/shabeerdew7
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Persilangan Dihibrid Adalah. Sumber: Pixabay/shabeerdew7
ADVERTISEMENT
Persilangan dihibid adalah salah satu istilah dalam konsep perkawinan yang terjadi pada tumbuhan. Konsep ini menghasilkan tumbuhan dengan berbagai sifat yang bersatu.
ADVERTISEMENT
Konsep persilangan ini erat kaitannya dengan hukum Mendel. Hukum Mendel sendiri merupakan hukum yang membahas seputar genetika modern.

Persilangan Dihibrid Menurut Hukum Mendel

Ilustrasi Persilangan Dihibrid Adalah. Sumber: Pixabay/dimtrisvetsikas1969
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IX SMP, Arisworo dan Yusa (2007:110), persilangan dihibrid adalah persilangan tanaman dengan dua sifat yang berbeda. Misalnya, persilangan antara tanaman berbuah besar berasa manis dan tanaman berbuah kecil berasa asam.
Pada persilangan dihibrid, berlaku hukum II Mendel. Hukum tersebut menjelaskan tentang ketentuan penggabungan bebas yang harus menyertai terbetuknya gamet pada perkawinan dihibrid.
Untuk diketahui, gamet adalah sel kelamin pada tumbuhan yang menunjukkan variasi alel yang dapat diwariskan oleh parental (induk tumbuhan) ke filial (keturunan atau anakan tumbuhan).
Menurut hukum II Mendel, jika dua individu memiliki dua pasang atau lebih sifat, maka akan diturunkan sepasang sifat secara bebas dan tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain. Artinya, alel dengan gen sifat yang berbeda tidak saling memengaruhi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hukum II Mendel menjelaskan bahwa saat pembentukan F2, alel-alel dari gen yang berbeda akan mengelompok secara bebas ketika pembentukan gamet. Artinya, alel yang satu dapat secara bebas bergabung dengan alel dari gen lain tanpa adanya syarat tertentu.
Arisworo dan Yusa (2007:110-112) menjelaskan bahwa persilangan dihibrid terbagi menjadi dua, yaitu persilangan dihibrid dominan penuh serta persilangan dihibrid dominan tidak penuh. Agar lebih paham, berikut penjelasannya berdasarkan hukum II Mendel.

1. Persilangan Dihibrid Dominan Penuh

Mendel menyilangkan tanaman ercis dengan dua sifat berbeda, yaitu tanaman ercis berbiji bulat kuning galur murni (F1) dengan tanaman ercis berbiji kisut hijau galur murni (F2).
Ternyata, keturunan F1 semuanya berbiji bulat kuning. Hal ini menunjukkan bahwa sifat biji bulat dominan terhadap sifat biji kisut.
ADVERTISEMENT

2. Persilangan Dihibrid Dominan Tidak Penuh

Sering kali disebut sebagai persilangan dihibrid intermediat, persilangan dihibrid dominan tidak penuh memiliki ciri-ciri jika sifat individu hasil persilangan tidak sama dengan salah satu sifat induknya.
Sebagai contoh, tanaman semangka berbiji banyak dan berasa manis (BBMM) disilangkan dengan semangka berbiji sedikit dan berasa hambar (bbmm) akan menghasilkan semangka berbiji sedang dan berasa sedang (BbMm).
Sekian penjelasan mengenai persilangan dihibrid pada tumbuhan menurut hukum Mendel. Berdasarkan ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa persilangan dihibrid adalah persilangan dari dua sifat berbeda pada tumbuhan. (YAS)