Mengenal Proses Terbentuknya Aurora, Sebuah Fenomena di Langit

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
9 Maret 2024 17:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses terbentuknya aurora. Sumber: unsplash.com/Lightscape
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses terbentuknya aurora. Sumber: unsplash.com/Lightscape
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aurora adalah fenomena cahaya di langit yang biasa terjadi di garis lintang kutub Bumi. Adapun proses terbentuknya aurora dimulai dari interaksi antara atom-atom yang terdapat di atmosfer dengan partikel, seperti proton dan elektron.
ADVERTISEMENT
Fenomena aurora yang terjadi di bagian kutub selatan Bumi disebut dengan cahaya selatan atau aurora australis. Sedangkan fenomena aurora yang terjadi di bagian kutub utara Bumi dikenal dengan aurora polaris, borealis, atau cahaya utara.

Apa Itu Aurora?

Ilustrasi proses terbentuknya aurora. Sumber: unsplash.com/Sami Matias
Manusia yang ingin melihat fenomena aurora bisa pergi ke daerah kutub yang lebih rendah pada malam hari.
Mengutip dari buku Ensiklopedia Fenomena Alam Seri II, Tjahjono Tri, (2023:27), pengertian aurora adalah fenomena alam yang bisa menghasilkan pancaran cahaya yang menyala-nyala di langit.
Apabila ingin melihat fenomena aurora, bisa mengunjungi negara yang jauh dari garis khatulistiwa, seperti Selandia Baru. Aurora adalah fenomena yang terjadi di Kutub Selatan dan Kutub Utara dan memiliki istilah yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Aurora yang terjadi di Kutub Utara disebut dengan aurora borealis yang biasa terjadi di Bulan Maret dan April serta September dan Oktober.

Proses Terbentuknya Aurora

Ilustrasi proses terbentuknya aurora. Sumber: unsplash.com/Matt Houghton
Proses terbentuknya aurora dimulai dari interaksi antara elektron dan proton dengan atom-atom yang berada di atmosfer Bumi bagian atas. Aurora menerima energi yang berasal dari partikel yang memiliki muatan yang bergerak di antara Bumi dan Matahari.
Sebagian partikel lain yang dilepaskan oleh Matahari akan didorong keluar oleh angin matahari. Sedangkan sebagian partikel lainnya akan ditangkap oleh medan magnet Bumi dan dibawa menuju garis medan magnet ke kutub magnet.
Partikel elektron akan bertabrakan dengan nitrogen dan atom oksigen kemudian melepaskan elektron dan meninggalkan ion yang tereksitasi. Ion inilah yang menyebabkan warna khas pada aurora.
ADVERTISEMENT
Warna aurora berbeda-beda tergantung pada jenis atom yang terlibat dan ketinggian lokasi terjadinya fenomena tersebut. Adapun warna paling umum yang terjadi pada aurora adalah hijau-kuning.
Mengetahui proses terbentuknya aurora dapat menambah wawasan mengenai bagaimana fenomena langit tersebut bisa muncul sesuai dengan ilmu Sains. Jika ingin melihat aurora, maka bisa mengunjungi negara yang berada jauh dari garis khatulistiwa. (GTA)