Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Proyeksi Isometri dan Ciri-cirinya
16 September 2023 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Proyeksi isometri adalah salah satu jenis proyeksi aksonometri, yang menampilkan objek secara akurat dalam gambar . Dalam proyeksi ini, panjang sumbu menggambarkan ukuran objek yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Pada proyeksi isometri, ketetapan sudut dan rasio pemendekan atau skala yang digunakan sudah diatur sebelumnya. Biasanya, gambar proyeksi digunakan untuk menggambarkan suatu obyek yang berbentuk benda, bangunan, dan lain sebagainya.
Proyeksi Isometri dan Ciri-cirinya
Dalam menggambar teknik, dikenal istilah proyeksi, yaitu suatu metode yang digunakan untuk menampilkan sebuah obyek gambar tiga dimensi, ke dalam bidang gambar dua dimensi, sesuai dengan sudut pandang orang yang melihat.
Suatu benda akan terproyeksi dalam enam bidang proyeksi, yaitu atas, bawah, kanan, kiri, depan, dan belakang. Namun, gambar proyeksi yang terproyeksi dalam enam bidang proyeksi tersebut, bisa disederhanakan dalam tiga bidang proyeksi saja.
Ada beberapa macam sistem proyeksi dalam menggambar teknik, salah satunya merupakan proyeksi aksonometri. Proyeksi aksonometri sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, dan proyeksi isometri adalah salah satu di antaranya.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Desain Produk Manufaktur Menggunakan Aplikasi SolidWorks (Teori dan Aplikasi), Zefry Darmawan, Dwi Hadi Sulistyarini, (2021: 12), proyeksi isometri merupakan salah satu jenis proyeksi aksonometri di mana benda yang hendak diproyeksikan (misalkan kubus), dimiringkan, sehingga diagonal ruangnya tegak lurus dengan garis vertikal.
Suatu gambar proyeksi disebut proyeksi isometri, apabila memiliki ciri-ciri berikut.
1. Ciri pada Sumbu
2. Ciri pada Ukurannya
Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarnya. Artinya, pada proyeksi isometri tidak ada perbandingan skala.
Penyajian Gambar dengan Proyeksi Isometri
Ada tiga posisi yang bisa digunakan dalam menyajikan gambar dengan proyeksi isometri, yaitu posisi normal, posisi terbalik, dan posisi horizontal. Berikut penjelasannya masing-masing.
ADVERTISEMENT
1. Proyeksi Isometri Normal
Pada proyeksi isometri normal, syarat dan ketentuannya sesuai dengan ciri-ciri proyeksi isometri pada umumnya, di antaranya sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar.
2. Proyeksi Isometri Terbalik
Proyeksi isometri terbalik merupakan hasil cermin proyeksi isometri normal. Pada proyeksi isometri terbalik, besar sudut yang dibentuk antara sumbu x dan sumbu y adalah 30°, tetapi bernilai negatif.
Sementara itu, sumbu z membentuk sudut 90° derjaat terhadap garis horizontal, dan bernilai positif.
3. Proyeksi Isometri Horizontal
Kedudukan proyeksi isometri dengan posisi horizontal dapat dilakukan dengan memutar sumbu utama 270° ke kanan dari kedudukan sumbu normal. Kedudukan ini untuk memperlihatkan bagian samping kiri gambar benda.
Itulah penjelasan mengenai proyeksi isometri dalam menggambar teknik . Bisa disimpulkan bahwa proyeksi isometri adalah teknik menggambar suatu objek secara nyata, karena dalam menggambarkannya tidak ada perbandingan skala. (ARN)
ADVERTISEMENT