Mengenal Salah Satu Mikroorganisme yang Berperan dalam Pembuatan Tempe

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
7 Mei 2024 12:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Salah Satu Mikroorganisme yang Berperan dalam Pembuatan Tempe. Sumber: Pexels/Polina Tankilevitch
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Salah Satu Mikroorganisme yang Berperan dalam Pembuatan Tempe. Sumber: Pexels/Polina Tankilevitch
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tempe membutuhkan mikroorganisme dalam proses fermentasinya. Produk ini adakah hasil dari bahan baku kacang kedelai. Salah satu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tempe adalah Rhizopus oligosporus.
ADVERTISEMENT
Hampir semua kalangan menyukai tempe. Selain lezat, makanan ini juga tinggi protein dan dapat diolah menjadi menu bervariasi, khususnya masakan Indonesia.

Salah Satu Mikroorganisme yang Berperan dalam Pembuatan Tempe

Ilustrasi Salah Satu Mikroorganisme yang Berperan dalam Pembuatan Tempe. Sumber: Pexels/Artem Podrez
Menurut buku Teknologi Fermentasi Pangan, Nur Arfa Yanti, Jamili, Ardiansyah, Sitti Wirdhana Ahmad ( 2023;54), tempe merupakan produk fermentasi berbahan kedelai dengan mikroorganisme yang berperan dalam kelompok kapang, yakni Rhizopus oligosporus atau Rhizophus oryzae.
Rhizopus oligosporus adalah salah satu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tempe atau kapang dari filum Zygomycota yang banyak menghasilkan enzim protease.
Sebab jenis ini menghasilkan enzim fitase yang memecah fitat yang membuat komponen makro pada kedelai dipecah menjadi komponen mikro. Hasilnya, tempe menjadi lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih mudah terserap tubuh.
ADVERTISEMENT
Memiliki koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1 mm atau lebih. Hifa yang menyerupai batangnya tunggal atau dalam kelompok dengan dinding halus. Panjangnya lebih dari 1000 mikro meter dan diameter 10-18 mikro meter.
Proses metabolisme kapang menghasilkan asam laktat. Asam laktat dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri yang menyebabkan pembusukan tempe.
Tempe dengan larutan Rhizopus oligosporus berdaya tahan lebib rendah daripada tempe dengan larutan Rhizopus oryzae. Pertumbuhan kapang membutuhkan oksigen, suhu dan kelembapan yang cocok. Kedelai juga harus memiliki kadar air yang tepat.
Jenis ini mensintesis enzim pemecah protein (protease) lebih banyak sehingga digunakan dalam kadar yang lebih banyak dalam pembuatan tempe. Hasilnya baik pada suhu 40 derajat Celcius.
ADVERTISEMENT
Mikroorganisme tersebut mampu menghidrolisis asam fitat menjadi inosol dan fosfat yang bebas. Tempe mengandung senyawa anti-bakteri yang diproduksi kapang selama proses fermentasi berlangsung.
Salah satu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan tempe adalah Rhizopus oligosporus. Dengan suhu yang tepat jenis tersebut akan menghasilkan tempe yang berkualitas baik. (DVA)