Mengenal Saraf Kranial beserta Jenis dan Fungsinya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
12 Oktober 2023 10:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Saraf Kranial. Sumber: Unsplash/Robina Weermeijer
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Saraf Kranial. Sumber: Unsplash/Robina Weermeijer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu saraf yang terletak pada otak adalah saraf kranial. Saraf kranial adalah bagian dari sistem saraf pusat yang sangat penting dalam sistem saraf pada otak.
ADVERTISEMENT
Saraf kranial berfungsi menghubungkan otak dengan otot, organ indra, kelenjar, dan organ tubuh di bagian leher, kepala, serta dada tanpa melewati sumsum tulang belakang.

Pengertian Saraf Kranial

Ilustrasi Saraf Kranial. Sumber: Unsplash/Stefano Bucciarelli
Menurut KBBI, saraf kranial adalah saraf yang menghubungkan otak dengan organ tubuh yang lain, berjumlah 12 pasang, memiliki fungsi pembawa informasi dari pancaindra ke otak. Saraf ini juga sering disebut dengan nervus kranial.
Mengutip buku Biologi Jilid 2 karya Diah Aryulina,dkk (2007:247) berdasarkan karakteristik sifatnya, saraf kranial dibagi menjadi tiga, yaitu:
ADVERTISEMENT

Jenis dan Fungsi Saraf Kranial

Ilustrasi Saraf Kranial. Sumber: Pixabay/Geralt
Saraf kranial terbagi pada dua tempat, yaitu otak besar dan batang otak. Di dalam otak besar terdapat dua saraf kranial, yaitu olfactory nerve dan optic nerve. Sementara 10 saraf kranial lainnya terletak di batang otak. Berikut penjelasan mengenai jenis dan fungsi dari masing-masing saraf kranial.

1. Saraf Olfaktori (Saraf Kranial I)

Memiliki fungsi sensorik yang berperan dalam indera penciuman seperti membantu mendeteksi aroma, wangi, atau bau yang terhirup oleh hidung.

2. Saraf Optik (Saraf Kranial II)

Saraf kranial yang berhubungan dengan penglihatan. Berfungsi dalam menyampaikan informasi visual dari retina ke otak

3. Saraf Okulomotor (Saraf Kranial III)

Saraf ini berhubungan dengan fungsi motorik yang mengendalikan gerakan bola mata, berkedip, mengontrol respon pupil, dan memfokuskan penglihatan pada suatu objek.

4. Saraf Troklear (Saraf Kranial IV)

Saraf ini mengontrol otot oblikus superior yang berperan untuk menggerakkan mata ke bawah serta keluar dan dalam.
ADVERTISEMENT

5. Saraf Trigeminal (Saraf Kranial V)

Berfungsi untuk memberikan informasi mengenai sensorik dan motorik wajah, misalnya sentuhan, rasa sakit, dan suhu.

6. Saraf Abdusen (Saraf Kranial VI)

Saraf kranial ini mengontrol otot rektus lateral yang berperan dalam menggerakan mata ke luar, seperti melihat ke samping.

7. Saraf Fasialis (Saraf Kranial VII)

Berfungsi untuk mengirimkan informasi sensorik dari lidah untuk merasakan makanan, menyampaikan informasi motorik untuk mengendalikan gerakan otot terkait ekspresi wajah dan memasok kelenjar yang menghasilkan air liur dan mengeluarkan air mata.

8. Saraf Vestibulocochlear (Saraf Kranial VIII)

Saraf ini terbagi menjadi dua fungsi yaitu vestibular yang bertanggung jawab untuk keseimbangan tubuh. Kedua cochlear yang bertanggung jawab untuk pendengaran.

9. Saraf Glossofaringeal (Saraf Kranial IX)

Fungsinya mengirimkan informasi sensorik dari telinga luar dan rongga telinga tengah, bagian belakang lidah, serta bagian belakang tenggorokan.

10. Saraf Vagus (Saraf Kranial X)

Memiliki fungsi beragam, yaitu memungkinkan bagian luar telinga, tenggorokan, jantung, dan organ perut, untuk merasakan sesuatu, serta mengatur gerakan otot-otot organ di dada dan batang tubuh.
ADVERTISEMENT

11. Saraf Aksesorius (Saraf Kranial XI)

Berguna untuk mengatur otot trapezius dan sternocleidomastoid untuk menggerakkan kepala, leher, dan bahu.

12. Saraf Hipoglosus (Saraf Kranial XII)

Berfungsi untuk menggerakan otot-otot lidah, sehingga bisa berbicara, menelan, dan menggerakan lidah.
Itulah penjelasan mengenai pengertian, jenis serta fungsi dari saraf kranial yang memiliki peranan penting dalam tubuh manusia. Menerapkan pola hidup sehat dapat menjadi salah satu cara terhindar dari penyakit saraf. (BAI)