Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Semboyan Ki Hajar Dewantara dan Artinya
29 Juni 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semboyan Ki Hajar Dewantara dan artinya menjadi salah unsur penting dalam pendidikan di Indonesia. Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh penting dalam proses pendidikan di Indonesia. Hadirnya semboyan ini, menjadi dasar pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Semboyan Ki Hajar Dewantara dikenal dengan trilogi pendidikan. Semboyan tersebut ditulis dalam bahasa Jawa yang berbunyi “ing ngarsa sung tulada”, “ing madya mangun karsa”, dan “ tut wuri handayani”.
Semboyan Ki Hajar Dewantara dan Artinya
Trilogi yang dibawakan dalam semboyan Ki Hajar Dewantara sangat berperan penting dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Trilogi ini dapat disesuaikan dengan keadaan yang sedang dihadapi.
Oleh karena itu, untuk memahami semboyan Ki Hajar Dewantara dan artinya. Berikut ini penjelasan secara singkat yang dikutip dari buku Kajian Filsafati Merdeka Belajar Pendidikan Matematika, Namirah Fatmanissa (2021:24).
1. Ing Ngarso Sung Tuladha
Semboyan yang pertama, yaitu Ing Ngarso Sung Tuladha. Semboyan ini memiliki makna sebagai pemberi contoh ketika di depan. Jadi, dalam semboyan ini, guru saat berada di depan harus dapat memberi contoh dan panutan kepada siswa.
ADVERTISEMENT
Dalam penerapan ini, guru sebagai contoh teladan bagi siswa untuk belajar dan mengembangkan karakter yang bermanfaat, berjiwa kepemimpinan. Oleh karena itu, diharapkan perilaku dan sifat yang dilakukan oleh guru dapat diterapkan oleh siswa.
2. Ing Madya Mangun Karsa
Semboyan kedua, yaitu Ing Madya Mangun Karsa. Semboyan ini memiliki makna, ketika berada di tengah memberikan motivasi dan semangat. Di dalam penerapannya, guru saat berada di tengah–tengah harus dapat membangkitkan atau membangun niat, kemauan, dan semangat siswa.
Selain itu, guru dalam semboyan ini harus dapat berjalan berdampingan dengan siswa. Tujuannya agar siswa merasa memiliki teman dalam proses pembelajaran yang dihadapinya.
3. Tut Wuri Handayani
Semboyan yang terakhir, yaitu Tut Wuri Handayani. Semboyan ini memiliki makna, di belakang harus dapat memberikan dorongan. Dalam kaitan ini, guru harus bisa memberikan rasa semangat maupun dorongan kepada siswa-siswa untuk bergerak maju.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan tersebut, guru saat berada di belakang harus bisa mengawasi proses belajar siswa. Dari setiap kesalahan dan kekeliruan, guru harus dapat menjadi penasehat dan pengingat yang baik bagi siswa.
Demikian semboyan Ki Hajar Dewantara dan artinya. Semoga dapat bermanfaat dan dapat diterapkan pada kehidupan di sekolah. (RFL)