Konten dari Pengguna

Mengenal Tahapan Daur Sulfur dan Dampaknya Bagi Lingkungan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
4 Februari 2024 17:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gmbar dari tahapan daur sulfur. Sumber: pexels.com/Belle Co
zoom-in-whitePerbesar
Gmbar dari tahapan daur sulfur. Sumber: pexels.com/Belle Co
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Daur sulfur adalah salah satu bentuk daur biogeokimia yang terjadi di lingkungan. Tahapan daur sulfur terdiri dari proses perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi dioksida. Kemudian menjadi sulfat, lalu kembali menjadi sulfida lagi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Kamus Biologi SMA, Sinta Sasika Novel, S. Si (2010:129), daur sulfur merupakan sebuah proses yang saling berkaitan sehingga memungkinkan perubahan sulfur serta senyawanya disebabkan oleh mikroorganisme.

Mengenal Tahapan Daur Sulfur

Ilustrasi tahapan daur sulfur. Sumber: pexels.com/pixabay
Sulfur atau yang lebih dikenal dengan nama belerang berasal dari aktivitas gunung berapi. Sumber air panas pada gunung mengandung sulfur. Selain itu, hasil dari penggunaan bahan bakar fosil pun juga melepaskan sulfur ke atmosfer membentuk gas SO2.
Tahapan daur sulfur terjadi dengan pelepasan gas SO2 tersebut ke atmosfer. Berikutnya, gas SO2 yang sudah berada di udara akan mengalami oksidasi lalu menjadi gas sulfat (SO4).
Proses pembusukan bahan-bahan organik yang dilakukan oleh mikroorganisme juga mampu menghasilkan belerang baik yang menjadi gas maupun yang masuk langsung ke dalam tanah dalam bentuk H2S atau ion-ion sulfat.
ADVERTISEMENT
Gas H2O yang ada di atmosfer kemudian akan mengalami proses oksidasi sehingga menjadi gas sulfat (SO4). Lalu, gas ini akan kembali ke bumi bersama air hujan atau yang dinamakan fase presipitasi.
Kandungan sulfat tinggi yang masih tertinggal di udara akan menimbulkan masalah untuk lingkungan, sebab akan menimbulkan hujan asam. Ini adalah dampak buruk yang berasal dari polusi air maupun polusi udara.
Sedangkan gas H2S yang sudah ada di tanah akan memasuki tahap reduksi yang kemudian menghasilkan unsur tunggal sulfur (S). Lalu, ada fase oksidasi dengan bantuan bakteri Thiobacillus denitrificans dan Thiobacillus thiooxidans.
Pada fase tersebut, unsur tunggal sulfur (S) berubah menjadi SO4. Terakhir, SO4 dalam tanah akan tereduksi kembali sehingga berubah lagi menjadi H2S oleh bakteri Thiobacillus thioparus.
ADVERTISEMENT

Dampak Sulfur untuk Lingkungan

Gambar tahapan daur sulfur. Sumber: pexels.com/Carly Zeicer
Kandungan sulfur atau belerang yang ada di lingkungan dapat memberikan suatu efek negatif maupun positif, antara lain sebagai berikut.

1. Dampak Negatif

Sulfur memiliki dampak buruk yang dapat merugikan makhluk hidup yang ada di bumi. Contohnya, ketika kandungan sulfur di udara berbentuk pencemaran yang akhirnya merusak atmosfer bumi.

2. Dampak Positif

Meskipun dapat merugikan, namun sulfur juga memiliki sisi positif. Dalam skala industri, sulfur biasa dimanfaatkan untuk membuat kertas sulfit, fungisida, pupuk, sterilisasi pengasapan, dan memutihkan buah kering.
Demikian penjelasan tentang tahapan daur sulfur yang terjadi di alam beserta dampaknya. Pada dasarnya, daur sulfur terus terjadi dengan bantuan hujan dan beberapa mikroorganisme yang ada di tanah. (SLM)
ADVERTISEMENT