Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Tari Likurai dan Filosofinya Bagi Masyarakat Belu
5 Desember 2023 14:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tari Likurai adalah tarian yang berasal dari Kabupaten Malaka yang sering ditampilkan untuk menyambut kedatangan turis ke Pulau Belu, Malaka. Tari Likurai termasuk jenis tari perang yang ditampilkan dengan iringan alat musik kendang.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2017 lalu, Tari Likurai pernah tampil perdana dengan membawa 6.500 penari dan ditonton langsung oleh pihak Kementerian Dalam Negeri. Selain itu, Tari Likurai juga sering ditampilkan sebagai bentuk ucapan syukur ketika panen.
Mengenal Tari Likurai
Tari Likurai adalah tarian penuh suka cita sebagai ucapan senang masyarakat Belu ketika berhasil panen. Tari Likurai berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dulunya ditampilkan untuk menyambut pahlawan yang pulang setelah berperang.
Mengutip dari buku Mengenal Seni Tari Indonesia, Muryanto, S.Pd., (2019:48), Tari Likurai merupakan tarian dari Kabupaten Malaka yang dibawakan oleh perempuan dan laki-laki. Biasanya digunakan untuk menyambut kedatangan pejuang yang berhasil menang perang.
Tarian ini menggambarkan bagaimana masyarakat Belu bersuka cita atas keselamatan pahlawan yang telah berjuang dan selamat. Namun kini, Tari Likurai dijadikan sebagai bentuk rasa syukur atas kegembiraan yang didapatkan oleh masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Filosofi Tari Likurai
Jumlah penari dalam Tarian Likurai adalah kurang lebih 10 orang. Biasanya penari akan menggunakan pakaian adat wanita dengan Tihar atau kendang kecil. Adapun penari pria biasanya menggunakan pakaian adat pria dengan membawa atribut berupa pedang.
Keunikan dari tarian ini adalah tidak ada musik pengiring selain kendang yang dibawa penari perempuan. Selain itu, musik juga berasal dari giring-giring yang terpasang di bagian kaki penari.
Selain itu, para penari juga biasanya berteriak seirama agar membuat suasana menjadi lebih meriah. Tari Likurai merupakan tarian persembahan untuk pahlawan yang memenangkan peperangan dan untuk mengantarkan masyarakat Belu yang hendak pergi merantau.
Tari Likurai menggambarkan bagaimana masyarakat Belu bisa mengucap syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: 4 Fungsi Musik sebagai Pengiring Tari
Tari Likurai adalah tarian perang yang sering ditampilkan untuk menyambut kedatangan pahlawan dari medan perang. Namun sekarang juga digunakan untuk rasa syukur karena berhasil panen serta untuk mengantarkan penduduk yang akan pergi ke kota lain. (GTA)