Konten dari Pengguna

Mengenal Teori-teori Perubahan Sosial di Dalam Masyarakat

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
16 Juli 2024 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teori teori perubahan sosial. Sumber: Unsplash/Egor Myznik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teori teori perubahan sosial. Sumber: Unsplash/Egor Myznik
ADVERTISEMENT
Perubahan sosial adalah fenomena yang terjadi terus-menerus dalam masyarakat. Perubahan ini mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti kebiasaan, norma, dan sosial. Ada teori-teori perubahan sosial yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X, Bagja Waluya, (2007: 56), adanya perubahan sosial merupakan suatu hal wajar dan akan terus berlangsung sepanjang manusia saling berinteraksi dan bersosialisasi.

Mengenal Teori-teori Perubahan Sosial

Ilustrasi teori teori perubahan sosial. Sumber: Unsplash/Mahmud Thorif
Teori-teori perubahan sosial memberikan pemahaman yang berbeda tentang bagaimana dan mengapa perubahan terjadi. Berikut adalah beberapa teori nya.

1. Teori Evolusi (Evolutionary Theory)

Teori ini berpijak pada teori evolusi Darwin dan dipengaruhi pemikiran Herbert Spencer. Tokoh yang berpengaruh pada teori evolusi ini adalah Ferdinand Tonnies dan Emile Durkheim.
Durkheim berpendapat bahwa, perubahan karena evolusi memengaruhi cara pengorganisisasian masyarakat, terutama yang berhubungan dengan kerja.
Adapun, Tonnies memandang bahwa masyarakat berubah dari masyarakat sederhana yang mempunyai hubungan erat dan kooperatif menjadi tipe masyarakat besar yang memiliki hubungan terspesialisasi dan impersonal.
ADVERTISEMENT
Teori ini masih belum memuaskan banyak pihak, karena tidak mampu menjelaskan jawaban terhadap pertanyaan mengapa masyarakat berubah. Teori ini menjelaskan bagaimana proses perubahan terjadi.

2. Teori Konflik (Conflict Theory)

Menurut teori ini, konflik berasal dari pertentangan kelas antara kelompok tertindas dan kelompok penguasa, sehingga mengarah pada perubahan sosial.
Teori ini berpedoman pada pemikiran Karl Marx yang menyebutkan bahwa, konflik kelas sosial merupakan sumber paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan sosial.
Menurut pandangannya, prinsip dasar teori konflik yaitu konflik sosial dan perubahan sosial selalu melekat dalam struktur masyarakat.

3. Teori Fungsional (Functional Theory)

Menurut fungsionalis berusaha melacak penyebab perubahan sosial sampai ketidakpuasan masyarakat akan kondisi sosialnya yang secara pribadi memengaruhi kehidupan. Teori ini berhasil menjelaskan perubahan sosial yang tingkatnya moderat.
ADVERTISEMENT
Konsep kejutan budaya menurut William Ogburn menjelaskan bahwa, meskipun unsur-unsur masyarakat saling berhubungan satu sama lain, beberapa unsur nya bisa saja berubah dengan sangat cepat, sementara untur lainnya tidak secepat itu, sehingga tertinggal di belakang.
Ketertinggalan itu menjadikan kesenjangan sosial dan budaya antara unsur-unsur yang berubah sangat cepat dan unsur yang berubah lambat.

4. Teori Siklus (Cyclical Theory)

Teori ini memiliki sudut pandang menarik dalam melihat perubahan sosial, karena beranggapan bahwa, perubahan sosial tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun, bahkan orang-orang ahli sekali pun.
Dalam setiap masyarakat terdapat siklus yang harus diikutinya. Kebangkitan dan kemunduran suatu peradaban tidak dapat dielakkan, dan tidak selamatnya perubahan sosial membawa kebaikan.
Oswald Spengler mengemukakan teorinya bahwa, setiap masyarakat berkembang melalui empat tahap perkembannya, seperti pertumbuhan manusia, yaitu masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan tua.
ADVERTISEMENT
Dia merasa bahwa masyarakat barat telah mencapai masa kejayaannya pada masa dewasa, yaitu selama zaman pencerahan abad ke-18. Sejak saat itu, tidak terelakkan lagi peradaban barat mulai mengalami kemunduran menuju ke masa tua.
Tidak ada yang dapat menghentikan proses ini, seperti terjadi pada peradaban Mesir, Yunani, Romawi, dan Babilonia yang terus mengalami kemunduran hingga akhirnya runtuh.
Itulah teori-teori perubahan sosial yang penting dalam memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. (ERI)