Konten dari Pengguna

Modul 3.2.F.1 Eksplorasi Konsep Pertanyaan Pemantik dalam Diskusi Asinkronus

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
25 Oktober 2024 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. 3.2.F.1 Eksplorasi konsep pertanyaan pemantik. Sumber: Pexels / Pew Nguyen
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. 3.2.F.1 Eksplorasi konsep pertanyaan pemantik. Sumber: Pexels / Pew Nguyen
ADVERTISEMENT
Modul 3.2.F.1 eksplorasi konsep pertanyaan pemantik merupakan salah satu modul yang dipelajari dalam Kurikulum Merdeka. Modul ini fokus pada pengelola sumber daya yang akan dipelajari oleh peserta program pendidikan guru penggerak atau PGP.
ADVERTISEMENT
Pada modul ini, peserta yang merupakan tenaga pendidik akan diajak untuk melakukan eksplorasi konsep secara mandiri. Eksplorasi ini akan mempelajari tentang sekolah sebagai ekosistem, hingga pendekatan pembangunan melalui komunitas berbasis aset.

3.2.F.1 Eksplorasi Konsep Pertanyaan Pemantik

Ilustrasi. 3.2.F.1 Eksplorai konsep pertanyaan pemantik. Sumber: Pexels / RDNE Stock Project
Dikutip dari buku Konsep dan Teori Keperawatan, Rahel Metanfanuan dkk, (2024:10), konsep merupakan blok bangunan dari dasar teori, bentuk pikiran atau gagasan dari pemahaman manusia yang mencerminkan tanda penting dan umum dari objek tertentu yang dipahami.
Dengan adanya pemahaman tentang konsep, menjadikan guru perlu mempelajari materi-materi sebelum diajarkan kepada siswa. Hal ini diimplementasikan oleh Kurikulum merdeka yang membuat modul 3.2.F.1 eksplorasi konsep pertanyaan pemantik sebagai bekal sebelum mengajar melalui program pendidikan guru penggerak atau PGP.
ADVERTISEMENT
Dalam proses mempelajari modul ini, terdapat beberapa pertanyaan pemantik dalam forum diskusi asinkronus yang dilakukan. Berikut ini beberapa pertanyaan yang dijadikan pemantik forum diskusi.
1. Apakah kita bisa menggunakan pendekatan pengembangan komunitas berbasis aset untuk mengelola sumber daya sekolah kita? Bisakah kita mengganti kata komunitas menjadi sekolah, pendekatan pengembangan sekolah berbasis aset? Mengapa?
Jawaban: Tentu saja bisa, hal ini dilihat dari makna yang ada dalam pendekatan pengembangan komunitas berbasis aset (PKBA) yang dapat digunakan untuk mengelola sumber daya sekolah. Pendekatan ini bersifat fisik maupun non fisik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Perubahan kata “komunitas” menjadi “sekolah” pada pendekatan pengembangan sekolah berbasis aset (PSBA) cukup tepat. Hal ini dapat dilihat melalui komunikasi kecil yang terdiri dari murid, guru, staf, orang tua dan alumni.
ADVERTISEMENT
2. Apa contoh pengelolaan sumber daya sekolah kita dengan pendekatan PKBA?
Jawaban: Memanfaatkan taman sekolah sebagai laboratorium alam pada pembelajaran sains dan lingkungan hidup, mengundang alumni yang berprofesi sebagai dokter untuk memberikan edukasi kesehatan kepada murid dan membuat program daur ulang untuk mengurangi sampah di sekolah.
3. Bagaimana selama ini kita mengelola sumber daya? Apakah sudah menggunakan pendekatan PKBA?
Jawaban: Mengelola sumber daya masih bersifat konvensional yaitu menekankan pada masalah, kebutuhan dan kekurangan yang ada di suatu komunitas. Belum melakukan pendekatan PKBA dimana pendekatan ini menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir mengenal dunia.
Demikian beberapa pertanyaan mengenai modul 3.2.F.1 ekplorasi konsep pertanyaan pemantik dalam forum diskusi asinkronus. Semoga bermanfaat. (RFL)
ADVERTISEMENT