Konten dari Pengguna

Munggahan Tanggal Berapa? Inilah Jawabannya Menurut Tradisi

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
24 Februari 2025 12:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi munggahan tanggal berapa. Sumber: pexels.com/PnwProd.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi munggahan tanggal berapa. Sumber: pexels.com/PnwProd.
ADVERTISEMENT
Munggahan tanggal berapa? Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat Islam di Indonesia mengadakan berbagai acara, antara lain munggahan.
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadan merupakan ibadah puasa wajib yang banyak pahalanya. Karena itu, umat Islam di Indonesia menyambut bulan suci tersebut dengan penuh semangat, antara lain dengan mengadakan munggahan.

Munggahan Tanggal Berapa? Ini Jawabannya

Ilustrasi munggahan tanggal berapa. Sumber: pexels.com/rdne.
Dikutip dari Kebijakan Desa Berketahanan Sosial, Nyi R. Irmayani (2021:96), munggahan berasal dari bahasa Sunda yang artinya naik. Munggahan bermakna naik ke bulan yang lebih tinggi derajatnya, yaitu bulan Ramadan.
Biasanya menjelang Ramadan, masyarakat Sunda mengadakan acara munggahan dengan botram atau makan bersama. Selain itu, munggahan juga diisi dengan saling bermaaf-maafan dan berdoa bersama agar dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan hati bersih.
Istilah munggahan kemudian menyebar dan digunakan oleh masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Namun, sebenarnya munggahan tanggal berapa? Inilah jawabannya berdasarkan praktik yang terjadi di masyarakat.
ADVERTISEMENT

1. Munggahan Berdasarkan Tradisi Sunda

Jika berdasarkan tradisi yang sudah berlangsung sejak lama, masyarakat Sunda melaksanakan munggahan satu atau dua hari menjelang bulan Ramadan atau di akhir bulan Syakban. Masyarakat berkumpul bersama saudara atau teman.
Misalnya, pada Ramadan 2025 yang diperkirkan mulai tanggal 1 Maret, munggahan dapat dilakukan pada tanggal 27-28 Maret. Umumnya acara dilakukan di rumah-rumah dengan suasana yang santai dan hangat.
Botram bisa dilakukan dengan memesan makanan atau memasak bersama. Di kampung-kampung, biasanya tiap warga membawa makanan dari rumah untuk dimakan bersama. Menu favoritnya adalah nasi liwet, lengkap dengan lauk, sambal dan lalapan.

2. Tradisi Munggahan di Perkotaan

Jika mendapatkan undangan munggahan di luar Jawa Barat jangan heran karena istilah ini sudah menyebar, terutama di daerah perkotaan sehingga juga menjadi tradisi masyarakat perkotaan. Namun praktiknya sedikit berbeda dengan tradisi masyarakat Sunda.
ADVERTISEMENT
Aktivitas munggahan di perkotaan juga makan bersama, tapi kebanyakan di restoran-restoran. Umumnya waktu pelaksanaan adalah minggu terakhir sebelum Ramadan. Untuk para karyawan, biasanya pelaksanaan munggahan dipilih pada hari Jumat atau Sabtu.
Jawaban untuk pertanyaan munggahan tanggal berapa hanya bisa dipastikan mendekati Ramadan karena tujuannya untuk menyambut bulan suci tersebut. Namun pelaksanaan pastinya tergantung dengan kesepakatan warga. (lus)