news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Nama Masjid Terbesar di Madinah yang Mampu Menampung 1.000.000 Jamaah

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
12 Maret 2025 12:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nama Masjid Terbesar di Madinah. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Sulthan
zoom-in-whitePerbesar
Nama Masjid Terbesar di Madinah. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Sulthan
ADVERTISEMENT
Nama masjid terbesar di Madinah sering kali menjadi sorotan para jamaah. Masjid ini menjadi pusat spiritual bagi umat Islam di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Dengan arsitektur yang indah dan kapasitas besar, masjid ini mampu menampung jutaan jamaah setiap tahunnya. Keberadaannya menjadi simbol penting dalam sejarah Islam serta destinasi utama bagi peziarah yang datang ke Madinah.

Nama Masjid Terbesar di Madinah beserta Sejarah Singkat

Nama Masjid Terbesar di Madinah. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Haidan
Dikutip dari buku 200 Amalan Ringan, Abdillah (2022: 100), nama masjid terbesar di Madinah adalah Masjid Nabawi, yang juga dikenal sebagai Masjid Nabi. Masjid ini merupakan salah satu situs paling suci dalam Islam, setelah Masjidil Haram di Makkah.
Terletak di jantung kota Madinah, Masjid Nabawi memiliki kapasitas untuk menampung hingga 1.000.000 jamaah. Masjid Nabawi didirikan oleh Nabi Muhammad pada tahun 622 Masehi, segera setelah hijrahnya dari Mekah ke Madinah.
Awalnya, masjid ini merupakan bangunan sederhana dengan atap terbuka yang berfungsi sebagai pusat komunitas, tempat ibadah, pengadilan, dan sekolah agama. Seiring berjalannya waktu, masjid ini mengalami berbagai perluasan dan renovasi.
ADVERTISEMENT
Sehingga menjadikannya salah satu masjid terbesar dan termegah di dunia. Salah satu fitur paling menonjol dari Masjid Nabawi adalah Kubah Hijau, yang terletak di sudut tenggara masjid.
Kubah ini menandai lokasi makam Nabi Muhammad, yang awalnya merupakan rumah istrinya, Aisyah. Selain Nabi Muhammad, dua khalifah pertama, yaitu Abu Bakar As-Siddiq dan Umar bin Khattab, juga dimakamkan di sini.
Selama periode Umayyah, Khalifah al-Walid I (705–715 M) memerintahkan perluasan masjid yang mencakup makam Nabi Muhammad. Pada masa Ottoman, Sultan Abdul Majid I (1839–1861 M) melakukan renovasi besar-besaran.
Ia menambahkan elemen arsitektur seperti kubah dan menara. Pada tahun 1909, di bawah pemerintahan Sultan Abdul Hamid II, Masjid Nabawi menjadi tempat pertama di Semenanjung Arab yang mendapatkan penerangan listrik.
ADVERTISEMENT
Pada abad ke-20, Kerajaan Arab Saudi melakukan proyek perluasan besar-besaran untuk mengakomodasi jumlah jamaah yang terus meningkat. Perluasan ini mencakup penambahan area salat indoor dan outdoor.
Serta pemasangan 250 payung membran untuk memberikan keteduhan bagi para jamaah di plaza masjid. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Nabawi juga menjadi tujuan utama bagi para peziarah yang melakukan ibadah haji dan umrah.
Meskipun ziarah ke makam Nabi Muhammad tidak diwajibkan dalam Islam, banyak jamaah yang mengunjungi masjid ini. Tujuannya untuk memberikan penghormatan dan merasakan kedekatan spiritual dengan Nabi.
Nama masjid terbesar di Madinah adalah Masjid Nabawi. Masjid Nabawi tidak hanya menjadi pusat ibadah dan spiritualitas, tetapi juga simbol penting dari sejarah dan perkembangan peradaban Islam. (Msr)
ADVERTISEMENT