Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pathokan Tembang Pangkur Bahasa Jawa
26 September 2024 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pathokan tembang pangkur merupakan paugeran atau aturan yang diterapkan dalam tembang pangkur. Tembang adalah lagu dalam bahasa Jawa. Sedangkan pangkur adalah salah satu dari 11 tembang macapat yang diajarkan pada masa kanak-kanak di Jawa.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, macapat bukanlah tembang anak-anak. Tembang ini diperkenalkan Walisongo, terutama Sunan Kalijaga, sebagai pendekatan ke masyarakat untuk penyebaran agama Islam.
Mengenal Pathokan Tembang Pangkur
Pathokan digunakan sebagai karakteristik pembeda antara tembang dalam bahasa Jawa satu dengan yang lainnya. Pathokan terdiri dari 3 macam, yaitu guru gatra, guru wilayangan dan guru lagu. Tiap tembang macapat memiliki kombinasi jumlah guru yang berbeda.
Untuk mengetahui pathokan tembang pangkur, berikut adalah penjelasannya, yang dikutip dari Mengungkap Perjalanan Sunan Kalijaga, Jhoni Hadi Saputra (2018:121).
1. Contoh Tembang Pangkur
Berikut adalah salah satu contoh tembang pangkur:
2. Cara Menghitung Pathokan
Dari contoh tembang pangkur di atas, dapat kita hitung pathokan-nya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
3. Cara Penulisan Pathokan
Umumnya penulisan pathokan hanya menggabungkan unsur guru wilayangan dan guru lagu karena kadang ada perbedaan syair sehingga ada perbedaan huruf vokal terakhir. Sedangkan guru gatra umumnya memang hanya ada 7.
Jadi, penulisan pathokan dari tembang pangkur di atas adalah 8-a, 11-i, 8-u, 7-a, 12-u, 8-a, 8-i.
Pathokan tembang pangkur merupakan cara untuk merawat pakem tembang tersebut. Tembang merupakan warisan budaya yang wajib dilestarikan. (lus)
Baca juga: 6 Contoh Tembang Gambuh dalam Bahasa Jawa