Konten dari Pengguna

Pembagian Iklim Junghuhn Didasarkan Pada Apa? Ini Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
2 April 2024 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pembagian Iklim Junghuhn Didasarkan Pada Apa. Sumber: Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembagian Iklim Junghuhn Didasarkan Pada Apa. Sumber: Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
Iklim Junghuhn merupakan konsep yang dikembangkan oleh ahli geografi dan penjelajah asal Belanda yang bernama Franz Wilhelm Junghuhn. Pembagian iklim Junghuhn didasarkan pada ketinggian tempat.
ADVERTISEMENT
Sistem klasifikasi iklim Junghuhn ini menjadi salah satu dasar bagi pengelompokan iklim di daerah tropis. Junghuhn membagi iklim menjadi iklim panas, iklim sedang, iklim sejuk, dan iklim dingin.

Pembagian Iklim Junghuhn Didasarkan Pada Apa?

Ilustrasi Pembagian Iklim Junghuhn Didasarkan Pada Apa. Sumber: Pexels/Pixabay
Mengutip buku Explore Geografi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X karya Sri Wiyanti (2013:156), pembagian iklim Junghuhn didasarkan pada ketinggian tempat dan jenis vegetasi tumbuhan. Pembagian ini didasarkan pada perubahan iklim yang terjadi seiring dengan kenaikan ketinggian di daerah pegunungan.
Pembagian iklim Junghuhn merupakan salah satu cara untuk mengklasifikasikan iklim berdasarkan ketinggian tempat. Junghuhn juga mengamati bahwa berbagai jenis tanaman tumbuh di berbagai wilayah dengan iklim yang berbeda-beda. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Batas Ketinggian

Pembagian iklim Junghuhn mengacu pada batas ketinggian tertentu di daerah pegunungan. Secara umum, kenaikan ketinggian ini disertai dengan perubahan suhu udara dan kondisi iklim.
ADVERTISEMENT

2. Pengaruh Temperatur

Kenaikan ketinggian mempengaruhi suhu udara secara signifikan. Pada umumnya, semakin tinggi ketinggian, suhu udara akan semakin rendah. Hal ini disebabkan oleh pengaruh pendinginan udara seiring dengan ketinggian, yang dikenal sebagai adiabatik.

3. Perubahan Zona Vegetasi

Perubahan iklim yang terkait dengan kenaikan ketinggian juga memengaruhi jenis vegetasi yang tumbuh. Seiring dengan naiknya ketinggian, zona vegetasi juga akan berubah. Contohnya, di daerah ketinggian rendah mungkin terdapat hutan hujan tropis, sementara di ketinggian yang lebih tinggi dapat ditemui hutan pegunungan atau padang rumput alpin.

4. Faktor Curah Hujan

Selain suhu udara, curah hujan juga berperan penting dalam pembagian iklim Junghuhn. Ketinggian yang berbeda-beda dapat mempengaruhi jumlah dan distribusi curah hujan di suatu daerah.

5. Pembagian Zona

Berdasarkan perubahan iklim yang terjadi seiring dengan kenaikan ketinggian, Junghuhn membagi daerah pegunungan menjadi beberapa zona iklim, seperti zona panas, zona sejuk, zona dingin, dan zona es.
ADVERTISEMENT

6. Pengaruh Geografi Lokal

Penting untuk dicatat bahwa pembagian iklim Junghuhn bisa bervariasi tergantung pada faktor-faktor geografi lokal seperti orientasi gunung, pola angin, dan topografi wilayah.
Itulah penjelasan mengenai dasar pembagian iklim Junghuhn. Dapat diketahui bahwa pembagian iklim Junghuhn didasarkan pada ketinggian dan vegetasi. Pembagian iklim Junghuhn ini sangat penting karena memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pola iklim di wilayah Indonesia dan pengaruhnya terhadap vegetasi dan kehidupan manusia. (BAI)