Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Penemuan Hans Christian Oersted yang Wajib Diketahui
5 Oktober 2023 16:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Hans Christian Oersted adalah seorang fisikawan dan kimiawan asal Denmark. Penemuan Hans Christian Oersted yang terkenal, yaitu penemuan bahwa arus listrik dalam kawat dapat membelokkan jarum kompas bermagnet.
ADVERTISEMENT
Selain kontribusinya dalam bidang Fisika, Oersted juga melakukan beberapa karya terobosan dalam bidang Kimia. Prestasinya yang paling signifikan di bidang Kimia adalah menjadi orang pertama yang menemukan unsur aluminium dan senyawa kimia piperin.
Biografi Hans Christian Oersted
Hans Christian Oersted lahir di Rudkobing, Denmark pada 14 Agustus 1777. Oersted meninggal di Kopenhagen, Denmark pada tanggal 9 Maret 1851 (pada usia 73 tahun).
Oersted pertama kali diperkenalkan pada Kimia dan Sains oleh sang Ayah, yang merupakan seorang ahli Farmasi yang saat itu masih sangat muda lalu belajar bahasa Prancis, Jerman, dan Latin.
Di usia 17 tahun, Oersted masuk ke Universitas Kopenhagen dengan mengambil jurusan Filsafat dan Sains dan meraih gelar sarjana di bidang Farmasi dengan predikat lulus dengan kehormatan. Pada tahun 1799 Oersted dianugerahi gelar Doktor Filsafat.
ADVERTISEMENT
Penemuan Hans Christian Oersted
Pada tahun 1820 Oersted menemukan hubungan antara listrik dan magnetisme dalam eksperimen yang sangat sederhana. Selain itu, ada penemuan Hans Christian Oersted lainnya, seperti penemuan aluminium dan penemuan senyawa paperin, berikut penjelasannya.
1. Penemuan Aluminium
Penemuan logam ini diumumkan pada tahun 1825 oleh fisikawan Denmark Hans Christian Orsted, yang karyanya diperkaya lebih lanjut oleh ahli kimia Jerman Friedrich Wohler. Penemuan aluminium dianggap sebagai kontribusi paling signifikan Oersted terhadap kimia.
Pada tahun 1824, fisikawan Denmark Hans Christian Orsted berusaha memproduksi logam tersebut. Dia mereaksikan aluminium klorida anhidrat dengan amalgam kalium, menghasilkan benjolan logam yang terlihat mirip timah.
2. Medan Magnet oleh Arus Listrik
Oersted bukan orang pertama yang menemukan bahwa listrik dan magnetisme itu berkaitan. Oersted didahului 18 tahun sebelumnya oleh Gian Domenico Romagnosi, seorang cendekia hukum Italia. Namun, penemuannya tidak mendapat perhatian oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dalam buku Praktis Belajar Fisika Untuk kelas XII, Aip Saripudin, Dede Rustiawan K, dan Adit Suganda (2004:86), hubungan kelistrikan dan kemagnetan kali pertama ditemukan oleh Hans Christian Orsted (1777-1851).
Oersted menemukan bahwa ketika kompas diletakkan dekat dengan kawat penghantar, jarum kompas segera menyimpang dari arah semula saat kawan dihubungkan dengan baterai dan arus listrik mengalir.
Seperti telah diketahui, jarum Kompas dapat menyimpang ketika berada dalam medan magnet. Oersted menyimpulkan bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet. Penemuan Oersted kemudian menjadi dasar perkembangan teori elektromagnetik.
3. Penemuan Senyawa Piperin
Oersted punya latar belakang farmakologi dan dia juga melakukan eksperimen di bidang kimia. Pada tahun 1819, setahun sebelum menemukan elektromagnetisme, Oersted menjadi orang pertama yang menemukan senyawa kimia Piperine.
ADVERTISEMENT
Piperine adalah senyawa organik alami yang menyebabkan rasa pedas pada lada hitam dan cabai panjang. Oersted mengisolasi Piperine dari buah Piper nigrum, tanaman sumber lada hitam dan putih.
Itu tadi penemuan Hans Christian Oersted yang dapat diketahui. Penemuan tersebut sangat bermanfaat bagi semua orang dibuktikan dengan keberadaan hasil temuannya hingga saat ini yang banyak digunakan. (MRZ)