Konten dari Pengguna

Pengalaman Proses Pembelajaran yang Merefleksikan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
29 Juni 2024 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengalaman terkait proses pembelajaran yang merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Sumber foto: Pexels/fauxels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengalaman terkait proses pembelajaran yang merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Sumber foto: Pexels/fauxels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengalaman terkait proses pembelajaran yang merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara masih diterapkan hingga saat ini. Istilah proses pembelajaran sendiri diartikan sebagai komponen yang sangat penting karena menjadi inti dari seluruh sistem pendidikan.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran memiliki hubungan dialogis yang bersifat edukatif antara guru dan murid. Agar hasil pembelajaran bermutu, diperlukan kualitas peserta didik dan kualitas pembelajaran yang baik.

Pengalaman Terkait Proses Pembelajaran yang Merefleksikan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Ilustrasi pengalaman terkait proses pembelajaran yang merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Sumber foto: Pexels/fauxels
Ki Hajar Dewantara merupakan sosok yang berjasa terhadap kemajuan pendidikan di negara Indonesia. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia berkat perjuangannya dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Di pendidikan, pemikiran Ki Hajar Dewantara direfleksikan dalam proses pembelajaran. Salah satu pengalaman terkait proses pembelajaran yang merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah proses pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah teknik instruksional atau pembelajaran di mana guru menggunakan berbagai metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan individual setiap siswa sesuai dengan kebutuhan mereka.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Numerasi Pembelajaran Matematika SD Berbasis E-Learning oleh Jayanti, M.Pd, dkk. (36), pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak, serta budaya positif.
Salah satu filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sistem "among", guru harus dapat menuntun murid untuk berkembang sesuai dengan kodratnya. Hal ini sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi.
Tak hanya itu saja, nilai dan peran guru penggerak juga mampu menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid, yaitu pembelajaran yang memerdekakan pemikiran dan potensi murid.
Sedangkan visi guru penggerak adalah mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar Pancasila. Untuk mewujudkan visi tersebut salah satu caranya dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Budaya positif juga seharusnya dibangun untuk mendukung proses pembelajaran berdiferensiasi.
ADVERTISEMENT
Namun, penerapan pembelajaran berdiferensiasi memiliki beberapa tantangan di antaranya terus belajar dan berbagi pengalaman dengan teman yang mempunyai masalah yang sama, saling mendukung dan memberi semangat dengan sesama teman, menerapkan apa yang sudah diperoleh dan bisa diterapkan meskipun belum maksimal, dan terus berusaha untuk mengevaluasi dan memperbaiki proses pembelajaran yang sudah diterapkan
Pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu pengalaman terkait proses pembelajaran yang merefleksikan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan. (NTA)