Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Alur Berbingkai beserta Penjelasannya
24 Oktober 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alur berbingkai adalah salu satu karakteristik yang sering ditemukan dalam hikayat. Hikayat merupakan salah satu jenis cerita rakyat yang termasuk dalam karya sastra Melayu klasik. Isi cerita dari hikayat yaitu mengisahkan kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan, kesaktian, serta kepahlawanannya.
ADVERTISEMENT
Secara umum alur merupakan bagian dari unsur cerita. Di mana alur menjadi rangkaian peristiwa yang membentu cerita menjadi satu kesatuan yang utuh.
Penjelasan Pengertian Alur Berbingkai
Mengutip dari buku Buku Ajar Bahasa Indonesia untuk SMA/MA, Asyhari, dkk (2022:155), alur merupakan rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat yang membentuk satu rangkaian cerita utuh. Alur dapat dibagi atas beberapa jenis, salah satunya yaitu alur berbingkai.
Alur berbingkai adalah alur sebuah cerita yang di dalamnya terdapat alur cerita lain. Dengan kata lain alur ini menjadi bentuk cerita yang berpokok pada suatu cerita, kemudian menerbitkan bermacam-macam cerita lagi.
Selain itu alur berbingkai termasuk dalam salah satu karakteristik yang melekat dalam hikayat. Hikayat merupakan karya sastra lama Melayu dengan bentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, serta silsilah yang bersifat rekaan, keagamaan, historis, dan biografis.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian dalam sebuah hikayat akan terdapat cerita atau kisah yang lain dan ditururkan oleh tokohnya.
Misalnya cerita mengenai kerajaan tertentu, di mana raja sebagai tokoh utama menceritakan kisah lama mengenai nenek moyangnya dan kisah tentang bagaimana kerajaan tersebut dapat terbentuk.
Cerita yang mengandung alur berbingkai memiliki bentuk cerita yang berpokok pada cerita, selanjutnya menerbitkan bermacam-macam cerita lagi.
Alur cerita yang menjadi pokok ini dianggap sebagai bingkainya. Biasanya, sisipan cerita dalam cerita tertentu terjadi melalui tokoh cerita.
Tokoh cerita ini bercerita untuk membuktikkan kebenaran kata-katanya pada cerita pokok. Di dalam alur cerita sisipan tersebut, mungkin terdapat cerita sisipan lagi sehingga pada akhirnya cerita ini menjadi lebih panjang dan luas.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, cerita dengan alur berbingkai dibangun atau dibentuk oleh dua struktur isi, yaitu bagian pokok cerita dan sisipan cerita. Bagian pokok cerita berperan sebagai bingkainya, sementara sisipan cerita adalah cerita lain yang diceritakan dalam cerita pokok.
Alur berbingkai adalah alur cerita yang di dalam ceritanya terdapat cerita lain. Untuk lebih mengenal alur berbingkai, dapat ditemui dalam kisah-kisah hikayat. (PAM)