Konten dari Pengguna

Pengertian Amperemeter, Alat yang Digunakan untuk Mengukur Arus Listrik

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
15 Mei 2024 15:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik adalah. Sumber: pexels.com/Pok Rie
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik adalah. Sumber: pexels.com/Pok Rie
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik adalah amperemeter. Selain amperemeter, ada banyak alat ukur arus listrik dengan fungsi yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya adalah voltmeter, ohmmeter, dan multimeter.
ADVERTISEMENT
Amperemeter dibedakan menjadi amperemeter analog dan amperemeter digital. Amperemeter sering digunakan teknisi listrik sebagai alat multi tester listrik.

Alat yang Digunakan untuk Mengukur Arus Listrik adalah Amperemeter

Ilustrasi untuk alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik adalah. Sumber: pexels.com/pixabay
Menurut buku Laboratorium Fisika 1, Ni Ketut Rapi (2017: 67), alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik adalah amperemeter. Amperemeter digunakan untuk mengukur kuatnya arus listrik dalam rangkaian tertutup. Amperemeter dipasang seri dengan elemen listrik.
Amperemeter sering digunakan teknisi listrik yang biasanya menjadi satu dalam multitester atau avometer. Avometer adalah singkatan dari amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter. Bagian terpenting dari amperemeter adalah galvanometer.
Galvanometer dapat digunakan untuk mengukur arus kuat searah yang kecil. Semakin besar arus yang melalui kumparan, maka simpangan pada galvanometer juga akan semakin besar.
ADVERTISEMENT
Amperemeter terdiri atas galvanometer yang dihubungkan paralel dengan resistor yang memiliki hambatan rendah untuk menaikkan batas ukur amperemeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca pada skala yang ada pada amperemeter.
Amperemeter bisa jadi terdiri atas shunt dan mikroamperemeter. Mikroamperemeter digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya arus melalui rangkaian karena nilai kuat arus yang kecil pun dapat terdeteksi.
Kuat arus yang lebih besar diukur dengan bantuan shunt. Kemampuan mengukur disesuaikan dengan perkiraan arus yang ada. Jika rentang miliampere diperkirakan, maka dapat digunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500 mA.
Ameperemeter bekerja berdasarkan gaya elektromagnetik (Gaya Lorentz). Pada saat arus mengalir melewati kumparan yang dilingkupi oleh gaya magnet, timbul Gaya Lorentz yang menggerakkan jarum penunjuk menyimpang.
ADVERTISEMENT
Jika arus yamg melalui kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar.
Sebaliknya, jika arus kuat tidak ada, maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan prinsip gaya Lorentz, yakni sebagai berikut:
Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik adalah amperemeter. Demikian penjelasan mengenai pengertian amperemeter beserta prinsip cara kerjanya. Semoga dapat memberikan wawasan mengenai alat ukur listrik dan fungsinya. (IND)