Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Antagonis, Protagonis, dan Tritagonis dalam Karya Sastra
21 Juni 2023 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selain antagonis, masih ada berbagai istilah lainnya dalam karya sastra, seperti protagonis dan tirtagonis. Kedua istilah tersebut juga merupakan jenis karakter dari tokoh-tokoh dalam karya tersebut.
Pengertian Antagonis
Menurut buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia oleh Nanda Saputra, M.Pd dan Mariana, S.Pd (2020:102), pengertian antagonis adalah sebagai berikut.
Dalam sastra Indonesia, terdapat berbagai tokoh antagonis yang populer. Contohnya dalam dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih dari Riau, tokoh antagonisnya adalah Bawang Merah.
Hal ini disebabkan Bawang Merah bersifat sombong, iri hati, dan manja karena ibunya memberikan apapun yang diinginkan. Selain itu, ia menentang tokoh utama, yaitu Bawang Putih.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga tokoh antagonis yang populer dalam karya sastra luar negeri. Misalnya adalah ibu tiri dalam kisah Cinderella. Hal ini disebabkan ibu tiri selalu bertindak jahat pada tokoh utama, yaitu Cinderella.
Pengertian Protagonis dan Tritagonis
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, terdapat tokoh protagonis dan tirtagonis dalam karya sastra. Inilah penjelasannya.
1. Protagonis
Protagonis adalah tokoh utama dari suatu karya sastra. Biasanya, ia memiliki karakter yang baik dan diidamkan oleh pembaca. Tokoh ini pun bertentangan dengan tokoh antagonis.
Contoh tokoh antagonis yang populer adalah Putri Salju. Hal ini disebabkan Putri Salju mempunyai sifat yang baik hati, perhatian, dan menjadi tokoh utama di dongeng Putri Salju.
ADVERTISEMENT
2. Tritagonis
Tritagonis tidak mempunyai sifat khusus dalam karya sastra. Biasanya, karakter ini bersifat mendukung, baik mendukung tokoh protagonis maupun antagonis. Contohnya adalah sosok ayah yang ada pada dongeng Si Cantik dan Si Buruk Rupa.
Jadi, antagonis adalah tokoh yang wataknya tidak disenangi pembaca dan berlawanan dengan protagonis. Tokoh ini bisa saja didukung oleh tritagonis. Namun, bisa juga tokoh tritagonis mendukung protagonis. (LOV)