Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Asesmen Diagnostik beserta Jenis-jenisnya
6 Oktober 2024 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam dunia pendidikan terdapat istilah asesmen diagnostik. Pengertian asesmen diagnostik yaitu penilaian yang dilakukan secara spesifik oleh guru dan bermanfaat bagi siswa untuk mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kompetensinya.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga dapat digunakan oleh guru untuk mencari tahu tentang kekuatan sampai kelemahan dari peserta didi di sekolah. Dalam pelaksanannya asesmen tersebut dapat dibagi atas beberapa jenis yang memiliki tujuan berbeda-beda.
Ketahui Pengertian Asesmen Diagnostik
Mengutip dari buku Buku Ajar Perhitungan Estimasi Biaya Konstrukdi Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan Aplikasi Rabicon, Detail Noriza Munahefi, dkk (2022:xvi), pengertian asesmen diagnostik yaittu asesmen yang dilakukan di awal ketika pembelajaran akan dilakukan dan disampaikan.
Hal ini membantu seorang guru dalam menentukan karakteristik awal siswa. Melalui asesmen ini, guru akan mencoba mencari tahu tentang kompetensi dari siswa. Dengan demikian, guru dapat membuat pembelajaran berdasarkan kondisi siswa.
Kegiatan asesmen diagnostik perlu dilaksanakan secara berkesinambungan agar guru dapat terus melakukan monitoring setiap perubahan atau perkembangan siswa.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, guru dapat melakukan perbaikan bahkan menyempurnakan instrumen pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar siswa.
Jenis-jenis Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik dapat dibedakan atas beberapa jenis yang memiliki tujuan berbeda-beda. Berikut penjelasan jenis-jenis dari asesmen diagnostik.
1. Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif adalah asesmen yang dilakukan di awal dan akhir pembelajaran. Asesmen ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang diajarkan.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilakukan secara rutin ketika memulai dan mengakhiri pembelajaran di kelas atau juga sering disebut sebagai asesmen formatif. Selain itu juga dapat dilakukan pada pertengangan atau akhir semester yang biasa disebut asesmen sumatif.
2. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen diagnostik non-kogmnitif adalah asesmen yang dilakukan untuk mengetahui kondisi psikologi, emosional, serta sosial siswa. Asesmen ini memiliki tujuan untuk menilai kondisi personal seorang siswa dalam segi non materi.
ADVERTISEMENT
Biasanya asesmen diagnostik non-kognitif mempunyai tiga kelompok pertanyaan, seperti dukungan keluarga, motivasi diri, sampai sarana dan prasarana di rumah yang berhubungan dengan pembelajaran.
Pengertian asesmen diagnostik adalah asesmen atau penilaian yang dilakukan secara spesifik guna mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, serta kelemahan siswa. Melalui kegiatan asesmen ini seorang guru dapat menentukan pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. (PAM)