Konten dari Pengguna

Pengertian dan Ciri-Ciri Geguritan Gagrak lawas

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
16 Mei 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk ciri-ciri geguritan gagrak lawas. Sumber: unsplash.com/Lighten Up
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk ciri-ciri geguritan gagrak lawas. Sumber: unsplash.com/Lighten Up
ADVERTISEMENT
Dalam Bahasa Jawa, ciri-ciri geguritan gagrak lawas salah satunya adalah jumlah bait pada setiap bab yang tidak teratur. Contoh geguritan gagrag lawas antara lain kakawin, kidung, serta syair dan tembang-tembang macapat.
ADVERTISEMENT
Geguritan adalah puisi dalam Bahasa Jawa. Karya sastra ini adalah salah satu kekayaan sastra dalam budaya Jawa. Ciri khas geguritan adalah penggunaan bahasanya yang lugas dan padat.

Ciri-Ciri Geguritan Gagrak Lawas dan Gagrak Anyar

Ilustrasi untuk ciri-ciri geguritan gagrak lawas. Sumber: unsplash.com/Mahmur Marganti
Dikutip dari buku Siswa Kirtya Basa oleh Drs. Samsul Hadi, dkk (2015: 83), geguritan berasal dari kata gurit dalam Bahasa Jawa yang berarti gubah, karang, dan sadur.
Sedangkan pengertian geguritaan dikutip dari buku Gaya Kebahasaan Rahmad Djoko Pradopo dalam Antologi Geguritan Abang Mbranang oleh Bagus Wahyu Setiawan dan Kundharu Saddhono (Jurnal Kembara, 2020: 143) adalah salah satu karya sastra dalam Bahasa Jawa yang termasuk dalam genre puisi.
Geguritan memiliki ciri khas pada penggunaan bahasanya yang lugas dan padat. Karya sastra ini juga sering menggunakan kata-kata konotatif untuk melukiskan sesuatu yang ingin diungkapkan penyair. Suatu geguritan tidak dapat dimaknai hanya dengan mengartikan masing-masing kata dalam geguritan.
ADVERTISEMENT
Dalam memaknai geguritan diperlukan lebih dari satu pembacaan untuk menafsirkan makna yang terkandung dalam suatu geguritan. Hal ini yang membedakan geguritan dari berbagai karya sastra lainnya dalam budaya Jawa.
Geguritan terbagi menjadi dua, yaitu geguritan gagrak lawas dan geguritan gagrak anyar. Ciri-ciri kedua geguritan adalah sebagai berikut:

1. Ciri-Ciri Geguritan Gagrak Lawas

Geguritan gagrak lawas berbentuk kakawin, kidung, atau syair-syair tembang macapat. Ciri-ciri geguritan gagrak lawas adalah:

2. Ciri-Ciri Geguritan Gagrak Anyar

Sementara geguritan gagrag anyar memiliki ciri yang berbeda dari geguritan gagrak lawan. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Dalam geguritan gagrak anyar tidak jarang ditemukan penggunaan kosakata bahasa asing, seperti Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.
Setiap geguritan memiliki gaya bahasa yang berbeda tergantung dari beberapa aspek. Contohnya gaya bahasa yang digunakan penyair, tema, pesan moral, dan sasaran pembaca geguritan.
Demikian pembahasan mengenai ciri-ciri geguritan gagrak lawas dalam Bahasa Jawa. Semoga dapat menambah pengetahuan mengenai geguritan yang merupakan karya sastra dalam budaya Jawa. (IND)