Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Model Pembelajaran Kelas Rangkap di Sekolah Dasar
10 Juli 2024 16:23 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada dasarnya model pembelajaran kelas rangkap di sekolah dasar (SD) sudah banyak dilaksanakan di Indonesia. Model pembelajaran ini biasanya dilakukan di daerah pedalaman yang kekurangan guru serta jumlah penduduknya sedikit.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran kelas rangkap menekankan dua hal utama, yakni penggabungan kelas secara integratif dan pembelajaran terpusat pada peserta didik. Ini memberikan efisiensi waktu sehingga guru tidak harus mengulang kembali untuk mengajar pada dua kelas yang berbeda dan program yang berbeda pula.
Pengertian Pembelajaran Kelas Rangkap
Mengutip dari buku Tipe Membangun Karakter Berprestasi Bagi Siswa SD oleh Agus Kriswanto (2023:55), pembelajaran kelas rangkap (PKR) adalah bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu kelas atau lebih pada saat yang sama dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda.
Biasanya, model pembelajaran ini mencampurkan beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk beberapa waktu.
ADVERTISEMENT
Jenis pembelajaran ini menekankan dua hal utama, yaitu kelas digabung secara terintegrasi dan pembelajaran terpusat pada siswa sehingga guru tidak perlu berlari-lari antara dua ruang kelas untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program yang berbeda.
Namun, murid dari dua kas bekerja secara sendiri-sendiri di ruangan yang sama, masing-masing duduk di sisi ruang kelas yang berlainan dan diajarkan program yang berbeda oleh satu guru.
Alasan yang mendasari guru untuk melakukan pembelajaran kelas rangkap tidak hanya karena kekurangan guru saja. Akan tetapi pembelajaran tersebut dapat dilakukan karena alasan letak geografis yang sulit dijangkau, kekurangan tenaga guru, guru berhalangan hadir, jumlah siswa yang relatif sedikit, ruangan kelas terbatas atau mungkin faktor keamanan seperti di daerah pengungsi.
ADVERTISEMENT
Model Pembelajaran Kelas Rangkap di Sekolah Dasar
Pembelajaran kelas rangkap lebih berpusat pada siswa, di mana guru mengajar lebih dari satu tingkatan kelas pada waktu yang sama (secara integrative). Mengutip dari buku Pengantar Teori-Teori Belajar Dan Model-Model Pembelajaran oleh Hari Wibowo (2020:201-202), berikut adalah jenis model pembelajaran kelas rangkap yang dapat diterapkan di sekolah dasar.
1. Combined Grades
Combined grades dapat diartikan sebagai satu kelas yang terdapat lebih dari satu tingkatan kelas. Jenis model ini biasanya membagi kelas menjadi beberapa bagian sesuai dengan tuntutan kurikulum untuk beberapa tingkatan atau hanya dua tingkatan.
Tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan kemampuan siswa dan pemahaman lingkungan juga meningkatkan sikap dan pengalaman dalam kelompok-kelompok umur yang berbeda.
2. Continuous Progres
Model ini berupa kelompok anak dengan pencapaian kurikulum yang tinggi di mana proses belajar mengajar melihat keberlanjutan pengalaman dan tingkat perkembangan anak. Dalam model pembelajaran kelas rangkap ini, setiap anak berkesempatan untuk terus berkelanjutan dalam mengikuti setiap tingkatan kelas sesuai dengan lama sekolah.
ADVERTISEMENT
Tujuannya adalah setiap anak berkesempatan untuk memperoleh keuntungan dari perbedaan umur dan perbedaan sikap dan kemampuan ketika belajar bersama.
3. Mixed Age/Multiage Grouping
Proses pembelajaran kelas rangkap ini memaksimalkan keuntungan dari interaksi dan kerjasama dari berbagai umur. Dalam model ini grup dibuat secara fleksibel atau proses regrouping anak dibuat dalam kelompok umur, jenis kelamin, kemampuan yang memungkinkan terjadinya satu guru mengajar untuk lebih dari satu tahun.
Model pembelajaran kelas rangkap di sekolah dasar biasanya dikarenakan berbagai faktor salah satunya kekurangan guru. Dengan menerapkan model pembelajaran ini memungkinkan asas jumlah dan pemerataan dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada (NTA)