Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Epirogenetik Negatif beserta Dampaknya
1 Februari 2024 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Epirogenetik negatif adalah salah satu jenis proses atau gerakan perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dengan arah vertikal. Peristiwa epirogenetik negatif ini dapat mengakibatkan putusnya hubungan batuan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial, Waluyo (1977:4), tanda terjadinya epirogenetik negatif adalah permukaan laut yang berteras karena pengangkatan atau kenaikan yang berulang kali.
Pengertian Epirogenetik Negatif
Selain itu, epirogenetik juga bisa terjadi akibat dari pergerakan lempeng tektonik. Contoh dari epigenetik negatif semacam ini adalah ketika garis pantai seakaan-akan naik. Peristiwa ini banyak terjadi di pulau Jawa.
Tak hanya pulau Jawa, di Sumatera juga terdapat contoh terjadinya epirogenetik, yaitu ada di bukit barisan yang panjangnya tampak oleh mata karena pengaruh efek lipatan gerak epirogenetik negatif.
ADVERTISEMENT
Dampak Epirogenetik Negatif
Meskipun munculnya gerak epirogenetik itu relatif lambat, tetapi ada beberapa dampak yang bisa terjadi karena gerakan ini. Berikut di antaranya.
1. Terjadinya Lipatan
Pergerakan lempeng tektonik epirogenetik dapat menyebabkan timbulnya lipatan. Lipatan ini ada disebabkan oleh lempeng tektonik yang bergerak secara horizontal. Pergerakan horizontal yang mengangkat dapat menghasilkan bidang miring.
Selain itu, lipatan terjadi disebabkan oleh gerakan yang melewati lapisan kulit bumi yang tipis. Lipatan-lipatan tersebut dapat menghasilkan lembah maupun bukit.
2. Terjadinya Lengkungan
Tekanan vertikal dari gerak epirogenetik dapat membentuk struktur bumi menjadi melengkung seperti kubah yang disebut dengan basin. Cekungan basin ini bisa ditemui di daratan yang mengandung tingkat sedimentasi tinggi.
3. Timbulnya Retakan
Penampakan dari permukaan bumi sebelum terjadi pergerakan lempeng tektonik epirogenetik mungkin terlihat mulus dan halus. Namun, setelah mendapat tekanan, permukaan bumi pun menjadi retak.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Pergerakan Konvergen
Dapat disimpulkan bahwa epirogenetik negatif adalah kondisi ketika sebuah daratan bergerak naik sehingga menyebabkan laut terlihat lebih rendah. Terjadinya epirogenetik negatif ini dapat memberi dampak berupa terjadinya lipatan dan lengkungan. (SLM)