Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Gerak Epirogenetik dan Gerak Orogenetik beserta Contohnya
1 Februari 2024 15:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gerakan bumi merupakan fenomena alam yang terjadi secara terus-menerus, dengan dua jenis gerakan utama yang membentuk morfologi bumi, yaitu gerak epirogenetik dan gerak orogenetik. Supaya paham, ada penjelasan pengertian gerak epirogenetik dan gerak orogenetik yang dapat dicermati.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Panduan Keselamatan saat Gempa Bumi, Riza Rismawati (2021:60), gerak epirogenetik dan gerak orogenetik terjadi akibat pergerakan dari lempeng tektonik. Gerak epirogenetik adalah pengangkatan atau penurunan benua, sementara orogenetik adalah pembentukan pegunungan.
Pengertian Gerak Epirogenetik dan Gerak Orogenetik yang Perlu Dipahami
Seperti disebutkan di atas, ada pengaruh pergerakan dari lempeng tektonik di mana tektonisme adalah suatu proses transformasi posisi lapisan bumi secara vertikal yang terjadi karena pergerakan, pengangkatan patahan, dan lipatan pada struktur tanah di suatu wilayah.
Proses ini menghasilkan lipatan dan patahan, baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil. Gerak tektonik merujuk pada semua pergerakan naik dan turun yang menyebabkan perubahan pada morfologi permukaan bumi.
ADVERTISEMENT
Adapun pengertian gerak epirogenetik dan gerak orogenetik yang perlu dipahami adalah sebagai berikut.
1. Gerak Epirogenetik
Gerakan ini merujuk pada perubahan besar yang terjadi pada permukaan bumi secara horizontal dan berlangsung dalam skala waktu yang sangat panjang, puluhan hingga ratusan juta tahun.
Proses ini dapat menyebabkan perubahan bentuk lahan yang luas tanpa adanya aktivitas tektonik yang signifikan. Gerak epirogenetik terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Epirogenetik Positif
Epirogenetik positif merupakan gerak terjadinya penurunan daratan sehingga terlihat seakan permukaan air naik. Kondisi seperti ini umumnya ditemukan di daerah sekitar pantai dan sungai.
Contohnya adalah turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur, seperti Kepulauan Maluku dan pulau-pulau di barat daya Maluku hingga ke Pulau Banda.
ADVERTISEMENT
b. Epirogenetik Negatif
Epirogenetik negatif merupakan gerakan akibat naiknya daratan tetapi terlihat seakan-akan permukaan air yang turun. Salah satu contohnya yang sering dikaitkan dengan gerak epirogenetik adalah pembentukan dataran tinggi dan dataran rendah. Perubahan ini terjadi secara perlahan dan tidak melibatkan aktivitas gunung berapi atau gempa bumi secara langsung.
Seperti pada dataran tinggi Colorado di Amerika Serikat yang merupakan contoh nyata dari gerak epirogenetik. Wilayah ini mengalami perubahan signifikan selama puluhan juta tahun, membentuk cekungan dan dataran tinggi yang luas.
2. Gerak Orogenetik
Sebaliknya, gerak orogenetik terkait dengan perubahan vertikal pada kerak bumi yang sering kali disebabkan oleh tumbukan antar lempeng tektonik.
Proses ini terjadi dalam skala waktu yang lebih singkat dibandingkan gerak epirogenetik, tetapi tetap memerlukan waktu yang cukup lama untuk membentuk fitur-fitur geologis yang signifikan. Peristiwa tersebut dapat menyebabkan terjadinya lipatan dan patahan, berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
a. Lipatan
Pengertian lipatan adalah proses terjadinya suatu gelombang pada lapisan tanah yang terjadi karena adanya diatropisme. Proses ini diesebut jua dengan proses pembentukan lapisan bumi yang tidak dicampuri oleh aktifitas vulkanisme.
Lipatan dibedakan berdasarkan posisi bidang sumbunya dan juga berdasar intensitas pelipatan. Contoh Lipatan di Indonesia antara lain Pegunungan Barisan dan Pegunungan Ijen.
b. Patahan
Patahan bumi merupakan perubahan bentuk bumi yang terjadi akibat adanya tekanan tenaga endogen yang cepat sehingga permukaan bumi tidak sempat melipat yang menyebabkan timbulnya patahan.
Patahan ini biasanya terjadi di daerah yang berbentuk bebatuan dan terjadi akibat adanya gempa bumi. Contoh patahan di Indonesia adalah Patahan Semangko, mulai dari Aceh Hingga Semaka, Lampung.
ADVERTISEMENT
Melalui penjelasan mengenai pengertian gerak epirogenetik dan gerak orogenetik ini, semua orang dapat melihat betapa kompleks dan penuh dinamika pada ilmu geologi . Tentunya proses ini dapat membentuk lanskap yang dikenal hari ini dan berperan penting dalam pembentukan planet bumi ini. (VAN)