Konten dari Pengguna

Pengertian Kebudayaan Kjokkenmoddinger beserta Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
3 Desember 2023 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pengertian kebudayaan kjokkenmoddinger. Sumber: Pixabay/anaterate
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengertian kebudayaan kjokkenmoddinger. Sumber: Pixabay/anaterate
ADVERTISEMENT
Pengertian kebudayaan kjokkenmoddinger yaitu kebudayaan pada masa praaksara di mana manusia purba menghasilkan tumpukan sampah berupa kerang. Kebudayaan ini ada pada zaman Mesolitikum atau juga dikenal sebagai zaman Batu.
ADVERTISEMENT
Manusia purba pendukung kjokkenmoddinger adalah homo sapiens yang berkembang pada pada masa Mesolithikum. Homo sapiens hidup dengan mengumpulkan kerang dan hewan pantai lainnya sebagai sumber makanan.

Pengertian Kebudayaan Kjokkenmoddinger

Ilustrasi pengertian kebudayaan kjokkenmoddinger. Sumber: Pixabay/iulianscutelnicuph
Pengertian kebudayaan kjokkenmoddinger atau disebut juga sebagai midden adalah salah satu hasil kebudayaan manusia purba paling terkenal pada zaman Mesolitikum.
Dalam buku Pembelajaran IPS di SD/MI oleh Yulia Siska (2018:185) Kjokkenmoddinger merupakan istilah dari bahasa Denmark yaitu kjokken berarti dapur dan modding dapat diartikan sampah (Kjokkenmoddinger= sampah dapur).
Dalam kaitannya dengan budaya manusia, kjokkenmoddinger merupakan tumpukan kulit siput dan kerang yang menggunung. Tumpukan ini ditemukan di sepanjang Pantai Sumatra Timur antara Langsa di Aceh sampai Medan.
Sejarah pencetus istilah kjokkenmoddinger adalah seorang peneliti bernama Japetus Steenstrup. Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan tumpukan kulit kerang sisa-sisa kegiatan manusia purba di kawasan pesisir.
ADVERTISEMENT

Kehidupan Saat Kebudayaan Kjokkenmoddinger

Ilustrasi kehidupan saat kebudayaan kjokkenmoddinger Sumber: Pixabay/Quangpraha
Penemuan kjokkenmoddinger menunjukkan bahwa manusia purba yang hidup di zaman dahulu memiliki kecenderungan tinggal di pinggir pantai. Oleh karena itu, kerang dan siput menjadi sumber daya yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan.
Kulit-kulit kerang dan siput yang menumpuk selama bertahun-tahun, atau mungkin ribuan tahun, akhirnya menjadi bukit yang disebut sebagai kjokkenmoddinger. Bagi manusia purba kjokkenmoddinger berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir dari sisa makanan.
Selain menjadi sampah, sisa kerang berupa kulit kerang dimanfaatkan manusia purba untuk membuat peralatan seperti alat potong, alat serut, atau mata kail. Kerang juga digunakan manusia purba sebagai perhiasan dan alat tukar.

Peninggalan Kebudayaan Kjokkenmoddinger

Ilustrasi peninggalan kebudayaan kjokkenmoddinger. Sumber: Pixabay/klimkin
Dalam buku Kumpulan Soal dan Pembahasan USBN IPS SMP/MTs oleh Rizqi Fadlilah, S.Pd. (2021:73) pada kebudayaan kjokkenmoddinger dalam tumpukan kulit siput dan kerang, ditemukan kapak genggam, kapak pendek, dan batu pipisan (alat penggiling). Berikut penjelasan lengkapnya.
ADVERTISEMENT

1. Kapak Genggam

Kapak genggam yang ditemukan pada kebudaayaan kjokkenmoddinger ternyata berbeda dengan kapak genggam zaman Palaeolitikum. Kapak yang ditemukan tersebut dinamakan pebble atau kapak Sumatra, sesuai lokasi penemunya.
Kapak Sumatra bentuknya sudah lebih baik dan mulai halus. Kapak ini diketahui terbuat dari batu kali yang pecah, dengan sisi luarnya dibiarkan dan sisi dalamnya dikerjakan sesuai kebutuhan.

2. Kapak Pendek

Selain kapak genggam, ditemukan pula kapak pendek yang sangat aneh dan hanya ditemukan pada zaman Mesolitikum. Kapak pendek berbentuk setengah lingkaran ini disebut hachecourt, di mana pada bagian lengkungnya sangat tajam.

3. Batu Pipisan

Batu pipisan umumnya digunakan untuk menumbuk, menggiling, atau menghaluskan sesuatu. Batu pipisan yang ditemukan di kjokkenmoddinger tidak hanya dipakai untuk menggiling makanan, tetapi juga sebagai penghalus cat merah.
ADVERTISEMENT
Cat merah tersebut diduga digunakan untuk ritual yang berhubungan dengan keagamaan. Selain hasil kebudayaan zaman Mesolitikum, dari kjokkenmoddinger ditemukan juga tulang belulang dan pecahan tengkorak serta gigi.
Demikian penjelasan mengenai pengertian kebudayaan kjokkenmoddinger. Dari ulasan di atas dapat diketahui bahwa kerang dan siput merupakan salah satu sumber makanan bagi manusia purba yang banyak ditemukan di sekitar daerah perairan atau pesisir. (MRZ)