Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Rotasi Tanaman beserta Manfaatnya Untuk Pertanian
9 Juli 2023 18:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rotasi tanaman adalah suatu metode penanaman yang telah diterapkan sejak jaman dulu oleh para petani. Hingga kini, rotasi tanaman masih sering dipakai, karena terbukti efektif guna menghindari terjadinya gagal panen.
ADVERTISEMENT
Rotasi tanaman atau yang biasa disebut dengan menggilir tanaman memberikan banyak manfaat untuk petani serta kesuburan lahan. Selain itu, rotasi tanaman juga dapat mencegah terakumulasinya pantogen dan hama yang biasa menyerang tanaman.
Pengertian Rotasi Tanaman
Rotasi tanaman adalah sebuah praktik penanaman dari bermacam jenis tanaman yang dilakukan secara bergiliran pada satu lahan. Tujuan utama dari rotasi untuk pengembalikan nutrisi nitrogen.
Cara pengembalian nutrisinya tersebut ialah dengan menanam tanaman legum setelah tumbuhan serealia dan sejenisnya. Selain itu, rotasi tanam juga dapat meningkatkan kualitas struktur serta mempertahankan keseburan.
Hal tersebut dilakukan dengan cara melakukan pergantian antara penanaman tumbuhan berakar dangkal dan berakar dalam. Rotasi tanaman adalah bagian dari polikultur.
Manfaat Rotasi Tanaman untuk Pertanian
Saat ini, rotasi tanaman cukup unggul sebagai sistem budidaya tanaman organik, utamanya ketika musim kemarau. Hal tersebut dikarenakan tak semua tanaman bisa bertahan di musim kemarau.
ADVERTISEMENT
Selain karena alasan tersebut, rotasi tanaman adalah metode penanaman yang mempunyai banyak manfaat . Berikut telah diuraikan beberapa penjelasannya di bawah ini.
1. Mengurangi Risiko Hama
Dikutip dari buku Bertanam Kacang Tanah karya Rasid Marzuki (28:1987), rotasi tanaman dapat menghindari hama dan mengurangi resiko penyakit, terutama penyakit layu.
Hal ini karena rotasi tanaman dilakukan dengan pergantian tanaman dengan famili yang berbeda. Itulah yang membuat siklus hamanya menjadi terputus.
2. Meningkatkan Kesuburan Tanah
Tiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda. Terdapat tanaman yang bersifat rakus zat hara, ada pula yang justru memberikan ketersediaan hara.
Umbi-umbian adalah tanaman yang rakus hara, sedangkan polong-polongan merupakan tanaman yang menghasilkan hara. Nah, jika dilakukan rotasi tanaman dengan dua jenis tanaman tersebut maka hara dalam tanah akan tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Misalnya, pada musim pertama para petani menanam umbi-umbian, lalu di musim berikutnya polong-polongan, kemudian selanjutnya sayuran daun. Maka, ketika unsur hara berkurang sehabis ditanami umbi, polong-polongan akan menstabilkannya kembali.
Dengan begitu, tanaman sayuran daun tetap dapat tumbuh subur. Hal ini akan mengurangi resiko berkurangnya hasil panen serta menjaga kualitas tanaman tetap bagus karena ternutrisi cukup oleh hara.
3. Mengurangi Risiko Erosi Tanah
Rotasi tanaman antara tumbuhan dengan rasio karbon dan nitrogen tinggi, kemudian dilanjutkan oleh tanaman dengan rasio dan nitrogennya rendah, maka akan meningkatkan aktivitas tanah. Itu akan menyebabkan struktur tanah lebih stabil.
Misalnya, pada musim pertama, lahan ditanami jagung yang memiliki rasio karbon dan nitrogen tinggi. Kemudian, di musim kedua diganti dengan kacang-kacangan yang memiliki rasio karbon dan nitrogen rendah. Pergantian tersebut akan membuat tanah tak mudah erosi.
ADVERTISEMENT
4. Memenuhi Kebutuhan Pasar
Rotasi tanaman juga dapat memperkaya varian suplai tanaman yang tersedia. Petani dapat menyesuaikan tanaman dengan permintaan pasar serta pola tanam lahannya.
Itulah tadi beberapa informasi mengenai pengertian rotasi tanaman dan manfaatnya bagi pertanian . Pada intinya, rotasi tanaman adalah metode tanam sederhana yang mudah dilakukan, namun menghasilkan banyak keuntungan. (SLM)