Pengertian, Siklus dan Manfaat Hidrosfer bagi Kehidupan

Ilustrasi hidrosfer. Foto: Pexels

Hidrosfer adalah lapisan air yang menyelimuti kerak bumi. Air yang dapat ditemukan di bumi meliputi danau, sungai, laut dan ada juga air yang berada di dalam tanah.

Es dan salju juga merupakan air namun bentuknya padat. Bahkan, air di dalam atmosfer bumi juga ada tetapi berbentuk uap.

Pengertian dan Siklus Hidrosfer

Ilustrasi hidrosfer. Foto: Pexels

Hidrosfer diambil dari kata bahasa Inggris hydrosphere; hydro yang memiliki arti air dan sphere memiliki arti bulatan atau lingkup.

Hal ini berarti bahwa, hidrosfer semua air yang berada di bumi baik bentuknya cair (air), padat (es dan salju, maupun gas (uap air).

Dalam planet bumi jumlah air jumlahnya akan tetap sama. Ini disebabkan karena adanya pergerakan air dalam hidrosfer atau yang lebih dikenal dengan sebutan siklus hidrologi.

Siklus air ini sering dikenal sebagai cara air bergerak di dalam lingkup hidrosfer. Biasanya siklus ini melibatkan air di dalam permukaan bumi dan batuan (litosfer), air pada tumbuhan dan binatang (biosfer), air yang menyelimuti permukaan bumi, dan air di atmosfer.

Pergerakan air di dalam siklus hidrosfer lebih dikenal sebagai siklus hidrologi (hydrology cycle). Berdasarkan buku Geografi untuk SMP dan MTS kelas VII oleh Wirastuti Widyatmanti (81), berikut ini siklus hidrologi.

1. Siklus Pendek

Dalam proses siklus pendek terjadi pemanasan lautan oleh sinar matahari -> air laut menguap (berubah bentuk menjadi gas) -> kondensasi -> pembentukan awan -> terjadi hujan -> hujan jatuh di atas permukaan air laut -> pemanasan lautan

2. Siklus Sedang

Dalam proses siklus sedang terjadi pemanasan lautan oleh sinar matahari -> air laut menguap (berubah bentuk menjadi gas) -> kondensasi -> angin mendorong uap air bergerak ke arah daratan -> pembentukan awan terjadi hujan -> hujan jatuh di atas daratan dan mengalir kembali menuju laut melalui sungai -> pemanasan lautan

3. Siklus Panjang

Dalam proses siklus panjang terjadi pemanasan lautan oleh sinar matahari -> air laut menguap (berubah bentuk menjadi gas) -> sublimasi (es berubah menjadi uap air) -> pembentukan awan yang mengandung kristal es -> angin menggerakkan kristal es menuju daratan terjadi hujan es/salju -> terbentuk gletser

Manfaat Hidrosfer

Ilustrasi hidrosfer. Foto: Pexels

Adanya hidrosfer di muka bumi tentu memiliki segudang manfaat. Pergerakan siklus hidrologi juga memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia di planet bumi. Berikut ini manfaat hidrosfer yang perlu diketahui.

1. Sebagai kebutuhan sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari tentu air merupakan hal yang paling penting. Air biasanya digunakan untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya. Jika tidak ada air tentu manusia akan kesulitan dalam menjalani hidup sehari-hari.

2. Sebagai Sarana Transportasi

Ada beberapa daerah di Indonesia yang menjadikan air seperti air sungai atau lautan sebagai sarana transportasi. Biasanya mereka menggunakan perahu atau kapal untuk berpindah tempat dari daerah satu ke daerah yang lainnya.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Aliran sungai yang deras bisa berpotensi sebagai pembangkit listrik jika dipasangi turbin. Derasnya aliran sungai akan membuat turbin berputar. Salah satu tenaga listrik air berada di Sungai Asahan, Sumatera Utara.

4. Mengatur Iklim di Bumi

Air memiliki peran penting dalam mengatur suhu di bumi. Adanya air bisa berpotensi membuat bumi menjadi lebih dingin. Hal tersebut dapat membantu memastikan suhu tetap dalam kisaran yang sesuai dengan keberadaannya di kehidupan. Peran air laut juga penting untuk dispersi panas.

5. Sebagai Eksistensi Atmosfer

Kontribusi hidrosfer salah satunya untuk menjaga eksistensi lapisan atmosfer. Pada saat atmosfer memiliki bentuk yang sangat tipis. Hal tersebut membuat atmosfer berpotensi dikemas menggunakan helium dan hidrogen sama seperti merkurius.

Baca juga: Atmosfer: Pengertian, Fungsi dan Lapisannya

Demikianlah ulasan mengenai pengertian, siklus dan manfaat hidrosfer. Semoga informasi yang disampaikan dapat bermanfaat.(NTA)