Konten dari Pengguna

Pengertian Smelter dan Sejarah Teknik yang Digunakan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
23 Juni 2023 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Smelter adalah Peleburan Logam  Foto:Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Smelter adalah Peleburan Logam Foto:Unsplash
ADVERTISEMENT
Smelter adalah cara pengolahan bahan tambang. Umumnya istilah smelter digunakan pada industri logam berupa timah.
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya smelter merupakan istilah teknik dalam peleburan logam. Namun, sebagian masyarakat menyebut pabrik peleburan logam dengan smelter.

Pengertian Smelter dan Sejarah Tekniknya

Ilustrasi Smelter adalah Peleburan Logam Foto:Unsplash
Smelter adalah proses peleburan logam yang merupakan aspek terpenting dalam industri. Smelter akan menentukan kualitas produk yang dihasilkan.
Pada proses smelter, muatan yang terdiri dari logam, unsur-unsur paduan dan material lainnya seperti fluks dan unsur pembentuk terak dimasukkan kedalam tungku.
Fluks adalah senyawa inorganic yang dapat 'membersihkan' logam cair dengan menghilangkan gas-gas yang ikut terlarut dan juga unsur-unsur pengotor (impurities).
Fluks memiliki beberapa kegunaan sesuai logam yang dicairkan, seperti pada paduan alumunium terdapat cover fluxes (yang menghalangi oksidasi dipermukaan alumunium cair).
Dalam catatan sejarah, peleburan timah yang paling tua dan lazim digunakan oleh masyarakat Bangka, yaitu Puput Bangka. Penduduk setempat kerap menyebutnya dengan istilah Put-Put atau Puputan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Majalah Tambang Volume 17 yang disusun oleh Ragil Kartiwibowo, Egenius Soda (2022:9), teknik seperti ini sudah dilakukan sejak abad ke 10 masehi.
Puput Bangka adalah tungku lubang di bawah tanah yang berisi arang kayu membara. Dalam tungku panas tersebut kemudian ditaburkan pasir timah sedikit demi sedikit
Bara api dijaga dengan menghembuskan udara melalui Pipa Puput. Cara tradisional ini masih sering dipraktikkan hingga abad ke 19.
Adapun logam timah hasil puputan ini biasa disebut sebagai Timah Jongkong atau Timah Bintang lantaran bentuknya menyerupai kedua benda tersebut.
Proses peleburan timah yang dilakukan masyarakat Bangka dengan tungku ini lebih awal digunakan dibanding dengan masyarakat Eropa.
Menurut Georgius Agricola -ahli mineral dan ahli metalurgi-, penduduk benua biru baru menggunakan teknik tersebut pada abad ke 16.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, teknik peleburan timah mengalami perkembangan, terutama melalui inovasi yang berasal dari Cina pada abad ke 18.
Pada periode ini, penambang lokal kebanyakan menggunakan puput asal Negeri Tirai Bambu tersebut. Pada abad ke 20, inovasi teknologi peleburan timah semakin canggih.
Mineral berwarna keperak-perakan itu tidak lagi digodok dalam tungku tradisional, melainkan sudah menggunakan tanur tegak (shaft furnace).
Smelter adalah peleburan logam timah. Saat ini alat peleburan timah semakin canggih dengan adanya teknologi Top Submerged Lance (TSL) dengan kapasitas 40.000 crude tin per tahun.(DK)