Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Pengertian Teori Tempat Sentral dalam Ilmu Geografi
16 Juli 2024 10:47 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Teori Tempat Sentral atau Central Place Theory adalah sebuah teori dalam ilmu Geografi. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Walter Christaller, seorang ahli Geografi Jerman, pada tahun 1933.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta, Hartono (2007:99), dalam bukunya Die Zentralen Orte In Suddeutschland (1933), Christaller bermaksud menemukan berbagai dalil atau kecenderungan yang menentukan jumlah, besar dan penyebaran kota dalam lingkungan.
Teori Tempat Sentral dan Tujuannya
Pada pengertiannya, Teori Tempat Sentral dalam ilmu Geografi adalah suatu kondisi di mana sebuah daerah dapat menjadi sebuah sentral dan memberikan dampak untuk pemukiman yang ada disekitarnya.
Teori ini bertujuan untuk menjelaskan distribusi spasial dari permukiman manusia dan mengapa kota-kota dan desa-desa berlokasi pada tempat-tempat tertentu.
Christaller mengembangkan teori ini berdasarkan pengamatannya terhadap pola pemukiman di Jerman bagian selatan. Teori ini menyatakan bahwa tempat-tempat sentral (pusat pelayanan) berkembang untuk memberikan berbagai barang dan jasa kepada daerah sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Tempat-tempat ini diatur dalam suatu hierarki berdasarkan ukurannya, jangkauan layanan, dan jumlah barang serta jasa yang mereka tawarkan.
Hierarki ini juga menciptakan pola jaringan heksagonal atau segi enam yang mengoptimalkan cakupan layanan dan meminimalkan jarak tempuh bagi penduduk yang membutuhkan barang dan jasa.
Prinsip-Prinsip Dasar Teori Tempat Sentral
Beberapa prinsip dasar Teori Tempat Sentral yang dapat dipahami adalah seperti berikut ini.
1. Ukuran dan Fungsi Tempat Sentral
Tempat-tempat sentral diklasifikasikan berdasarkan ukurannya, yang berkaitan dengan jumlah populasi yang dilayani dan jenis layanan yang disediakan.
Tempat-tempat yang lebih besar memiliki lebih banyak layanan yang lebih khusus dibandingkan dengan tempat yang lebih kecil.
2. Range dan Threshold
ADVERTISEMENT
3. Pola Heksagonal
Tempat-tempat sentral didistribusikan dalam pola jaringan heksagonal, yang dianggap sebagai bentuk paling efisien untuk melayani daerah sekitarnya tanpa ada tumpang tindih layanan.
4. Aplikasi dan Relevansi
Dengan memahami pola distribusi tempat sentral, perencana dapat merancang jaringan transportasi yang lebih efisien, menetapkan lokasi yang ideal untuk pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan sekolah, serta mengidentifikasi area yang membutuhkan pengembangan lebih lanjut.
Misalnya, dalam perencanaan pembangunan pusat perbelanjaan baru, teori ini dapat membantu menentukan lokasi yang optimal yang akan memberikan akses mudah bagi jumlah maksimum penduduk. Selain itu juga bisa memastikan bahwa pusat perbelanjaan tersebut akan memiliki basis pelanggan yang cukup untuk mendukung operasi bisnisnya.
Teori Tempat Sentral memberikan kerangka kerja yang penting untuk memahami distribusi dan hierarki permukiman manusia. Dengan menggabungkan konsep-konsep dasar seperti penjelasan di atas, teori ini membantu menjelaskan bagaimana dan mengapa tempat-tempat pelayanan berkembang di lokasi-lokasi tertentu.(VAN)
ADVERTISEMENT