Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengertian Zat Aditif dan Jenis-jenisnya dalam Ilmu Kimia
3 September 2023 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Zat aditif adalah bahan kimia yang ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan agar makanan terasa lebih lezat, menarik dan tahan lama. Jenis zat ini tidak membuat orang lain merasa ketergantungan sehingga aman untuk dikonsumsi dengan catatan takarannya sesuai.
ADVERTISEMENT
Jenis zat aditif ini disebut dengan istilah Bahan Tambahan Pangan (BTP). Biasanya, produksi minuman maupun makanan yang menggunakan bahan aditif ini, harus mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar aman dikonsumsi oleh masyarakat.
Apa Itu Zat Aditif?
Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk memengaruhi sifat atau bentuk pangan. Pada makanan, bahan ini dapat ditambahkan dan dicampurkan ke dalam produk makanan dan minuman selama proses penyimpanan maupun pengemasan.
Tujuan menambahkan zat aditif pada makanan adalah untuk meningkatkan mutu yang ada di dalam makanan. Selain itu, zat tersebut juga berguna dalam menjaga kestabilan nilai gizi yang mungkin hilang atau rusak selama proses pengolahan.
Jenis-jenis Zat Aditif
Mengutip dari buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas 8 yang diterbitkan oleh Gramedia Widiasarana Indonesia (2021:161), berikut ini jenis-jenis zat aditif berdasarkan fungsinya.
ADVERTISEMENT
1. Pewarna
Pewarna perlu ditambahkan pada makanan agar makanan menjadi lebih menarik. Ketika dimasak, warna bahan makanan yang asli akan berubah warna karena pemanasan sehingga perlu tambahan zat warna agar warna masakan yang dihasilkan tidak jauh beda dengan warna aslinya.
Contoh pewarna alami yang sering digunakan, yaitu wortel, buah naga, kunyit dan lain-lain.
2. Penyedap Rasa
Penyedap rasa disebut penguat rasa. Penggunaan bahan ini bertujuan untuk menambah rasa pada makanan. Contohnya adalah bunga cengkeh, kayu manis dan lain sebagainya.
3. Pemanis
Pemanis adalah bahan sintetis yang digunakan agar makanan mempunyai rasa lebih manis tanpa meningkatkan kalori. Contohnya adalah sakarin, aspartam, siklamat, dan sorbitol.
4. Bahan Pengawet
Pemberian bahan pengawet bertujuan untuk menghambat kerusakan bahan makanan sehingga daya simpannya relatif lebih lama. Bahan pengawet yang aman digunakan, yaitu asam sorbat, natrium nitrat, kalsium propionat, dan natrium benzoat.
ADVERTISEMENT
5. Pemberi Aroma Rasa
Bahan aditif berupa aroma rasa dapat dijadikan sebagai penguat rasa atau penyedap rasa untuk memberikan rasa tertentu pada makanan.
6. Antikempal dan Pengental
Bahan tambahan antikempal digunakan dengan tujuan agar bahan makanan tidak menggumpal. Contoh antikempal yang diperbolehkan adalah kalsium silikat, magnesium silikat, magnesium oksida, dan alumunium silikat.
Baca juga: Jenis-jenis Karbohidrat dan Contohnya
Demikianlah pembahasan mengenai zat aditif adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan atau minuman dalam jumlah kecil saat pembuatan makanan. Oleh sebab itu, seseorang dianjurkan tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat aditif tersebut. (NTA)