Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Perbedaan Kohesi dan Koherensi beserta Contohnya
5 Maret 2024 16:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kohesi dan koherensi adalah dua jenis sifat yang biasanya ada pada sebuah paragraf dengan tema penulisan yang terhubung atau timbal balik. Namun, beberapa orang tak memahami apa perbedaan kohesi dan koherensi ini. Sebab, untuk memahaminya diperlukan ketelitian dalam membaca.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Konsep Dasar Bahasa Indonesia oleh Nanda Saputra dan Mariana (2020:65), sifat kohesi merujuk pada pertautan bentuk paragraf, sedangkan koherensi merujuk pada pertautan makna dari suatu paragraf.
Apa Perbedaan Kohesi dan Koherensi?
Pemahaman tentang perbedaan kohesi dan koherensi sangat penting untuk diketahui, agar seorang penulis dapat menulis dengan dua sifat tersebut. Untuk itu, berikut di bawah ini uraian tentang perbedaan keduanya disertai contoh paragrafnya.
1. Pengertian
Pengertian kohesi adalah keserasian hubungan antar kalimatnya. Paragraf yang kohesi didapatkan dari keberhasilan penulisan yang menghasilkan rangkaian kata-kata serta kalimat yang efektif agar mempunyai hubungan yang baik satu sama lain.
Sedangkan, koherensi mengacu pada kesinambungan makna dari antar kalimat. Koherensi menyangkut pada kelogisan serta keterkaitan suatu paragraf. Tulisan yang koheren akan menghasilkan paragraf yang memiliki alur tulisan yang mudah dipahami pembaca.
ADVERTISEMENT
2. Fungsi
Fungsi dari kohesi adalah untuk membuat paragraf yang teratur serta terstruktur dengan baik. Caranya menulis dengan kohesi adalah dengan penggunaan konjungsi serta penerapan pola kalimat yang konsisten.
Sementara itu, koherensi berfungsi untuk menjaga kelogisan makna serta kesinambungan ide dari suatu tulisan. Penulisan yang koherensi membantu agar suatu tulisan menjadi terhubung dan tidak pecah-pecah. Jadi, pembaca dapat mengikuti alur tulisan dengan baik.
3. Karakteristik
Penulisan yang kohesi dapat diciptakan dengan pemakaian konjungsi, seperti “dan”, “atau, “akan tetapi”, dan lain-lain. Tak hanya itu, penggunaan sinonim, pengaturan referensi, dan pengulangan kata kunci dapat menunjang terbentuknya kohesi dalam tulisan.
Sedangkan, koherensi bisa dihadirkan dengan memakai pikiran yang terorganisir dalam menulis rangkaian kata. Pemakaian kalimat lengkap dan pengaturan struktur yang jelas juga mampu mendukung sifat koherensi pada sebuah tulisan.
ADVERTISEMENT
Contoh Paragraf Untuk Memahami Perbedaan Kohesi dan Koherensi
Untuk dapat lebih paham tentang perbedaan dari sifat kohesi dan koherensi, berikut contoh paragraf serta penjelasannya.
Contoh paragraf di atas tidak koheren, sebab terdapat kalimat yang melenceng dari pembahasan utama. Kalimat yang melenceng pada paragraf di atas adalah pembahasan tentang beruang yang dicetak tebal.
ADVERTISEMENT
Contoh paragraf di atas termasuk paragraf yang koheren. Hal ini ditandai dari isi paragrafnya yang hanya membahas satu gagasan utama aja. Namun, kalimat tersebut belum kohesi karena tidak ada keterpaduan antar kalimatnya.
Contoh paragraf ini sudah koheren dan kohesi, karena memiliki kepaduan makna serta struktur bentuk kalimat yang mudah dipahami.
Demikian penjelasan mengenai perbedaan kohesi dan koherensi dan contohnya yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Paragraf yang baik adalah paragraf yang kohesi dan koherensi. (SLM)
ADVERTISEMENT