Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Perbedaan Tartil dan Tilawah, Pahami agar Tidak Salah Menerapkan
8 Maret 2025 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Umat Islam perlu mengetahui apa perbedaan tartil dan tilawah. Sebab, semua ibadah dalam Islam memiliki ketentuan masing-masing sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Bagaimana Rasulullah Mengajarkan Al-Qur’an Kepada Para Shahabat?, Abdussalam Muqbil Al-Majidi, (2019: 295), Rasulullah mengajarkan pada para sahabat untuk membaca huruf-hurufnya dengan jelas dan menyempurnakan harakat-harakatnya dalam Al-Qur'an.
Perbedaan Tartil dan Tilawah, dan Bagaimana Menerapkan dengan Benar
Menurut pengertian, yang disebut tilawah adalah cara membaca Alquran dengan baik dan benar, serta memahami maknanya. Sedangkan tartil artinya membaca Al-Qur'an dengan perlahan-lahan, fasih, dan sesuai dengan kaidah tajwid.
Berikut ini perbedaan tartil dan tilawah sebagai panduan dalam membaca Al-Qur’an.
1. Menurut Makna Kata
Kata "tilawah" dalam bahasa Arab memliki arti membaca atau mengucapkan. Sedangkan menurut kalimat, tilawah berarti membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
Sedangkan kata tartil dalam bahasa Arab berarti membaca Al-Qur'an dengan perlahan-lahan, fasih, berhati-hati, dan sesuai kaidah ilmu tajwid.
ADVERTISEMENT
2. Menurut Makna Lebih Luas
Tilawah dilaksanakan dengan melibatkan tajwid dan tafsir, sehingga dapat juga diartikan sebagai mengamalkan Al-Qur'an.
Makna lebih luas dari tartil adalah membaca Al-Qur'an dengan saksama dan mengerti maksud dan merasakan arti ayat-ayat yang dibaca.
3. Perintah dalam Al-Qur’an
Perintah untuk melakukan tilawah terdapat dalam surat Al-Ankabut ayat 45 yang berbunyi “utlu ma uhiya ilaka” yang artinya bacalah apa yang wahyukan oleh Tuhanmu kepadamu.
Selanjutnya, tartil merupakan aturan dalam membaca Al-Qur'an yang diwajibkan Allah kepada umat muslim . Perintahnya tertulis dalam surat Al-Muzzammil Ayat 4 yang berbunyi “wa rattilil-qur'ana tartila” artinya bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.
4. Tujuan Mempelajari dan Mengamalkannya
Dengan tilawah, seseorang akan paham perintah dan larangan apa yang terdapat dalam Al-Qur’an, sehingga Al-Qur’an bisa menjadi tuntunan, kode etik, atau jalan hidupnya.
ADVERTISEMENT
Tujuan membaca Al-Qur'an dengan tartil adalah agar seseorang dapat menhayati dan merenungi makna ayat yang dibaca. Untuk itu, diperintahkan pelan-pelan dan tidak terburu-buru agar memahami dengan benar dan mentadabburi maknanya.
Meskipun sama-sama bermakna membaca, tetapi perbedaan tartil dan tilawah di atas dapat menjadi panduan dalam membaca Al-Qur’an. Tilawah sebagai perintah awal untuk membaca dengan benar, kemudian tartil menjadi penduan bagaimana membaca dengan pelan dan saksama. (STA)