Konten dari Pengguna

Pernahkah Guru Melakukan Strategi Diferensiasi yang Sama dengan Istilah Berbeda?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
3 Oktober 2024 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pernahkah Ibu dan Bapak melakukan strategi penerapan langkah diferensiasi yang sama meskipun dengan menggunakan istilah yang berbeda. Sumber: unsplash.com Fajar Herlambang.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pernahkah Ibu dan Bapak melakukan strategi penerapan langkah diferensiasi yang sama meskipun dengan menggunakan istilah yang berbeda. Sumber: unsplash.com Fajar Herlambang.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah Ibu dan Bapak melakukan strategi penerapan langkah diferensiasi yang sama meskipun dengan menggunakan istilah yang berbeda? Kemungkinan besar sudah pernah karena guru akan berusaha memenuhi kebutuhan siswa.
ADVERTISEMENT
Sementara siswa memiliki karakter, minat dan bakat yang beragam. Jika tidak berusaha diakomodasi semua maka banyak bakat bagus yang tidak berkembang.

Pernahkah Ibu dan Bapak Melakukan Strategi Penerapan Langkah Diferensiasi yang Sama Meskipun dengan Menggunakan Istilah yang Berbeda?

Ilustrasi pernahkah Ibu dan Bapak melakukan strategi penerapan langkah diferensiasi yang sama meskipun dengan menggunakan istilah yang berbeda. Sumber: unsplash.com/Husniati Salma.
Pernahkah Ibu dan Bapak melakukan strategi penerapan langkah diferensiasi yang sama meskipun dengan menggunakan istilah yang berbeda? Pertanyaan untuk Ibu dan Bapak Guru tersebut merupakan bagian dari materi tentang pembelajaran berdiferensiasi.
Dikutip dari Model Pengembangan Pembelajaran Berdiferensiasi, Heny Kristiani dan Kawan-kawan (2021:18), pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai dan kebutuhan masing-masing.
Model pembelajaran seperti itu dimaksudkan agar siswa tidak pernah merasa frustasi atau gagal dalam pengalaman belajarnya. Dalam pembelajaran berdiferensiasi ada 3 aspek, yaitu konten yang diajarkan, proses pembelajaran dan asesmen di akhir pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Sedangkan prinsip pembelajaran berdiferensiasi adalah sebagai berikut.

1. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar meliputi lingkungan sekolah yang nyaman dan lingkungan kelas yang kondusif. Iklim belajar yang baik harus diciptakan bersama-sama oleh seluruh penghuni sekolah tersebut.

2. Kurikulum yang Berkualitas

Kurikulum yang berkualitas akan menjadi panduan bagi guru untuk mengetahui tujuan yang ingin dicapai dari sebuah pembelajaran. Materi-materi yang ditetapkan dalam kurikulum tersebut juga harus mampu mengakomodir siswa dengan berbagai kemampuan.

3. Asesmen yang Berkelanjutan

Asesmen yang berkelanjutan digunakan guru untuk memastikan siswa berada di jalur yang benar. Artinya, guru memastikan bahwa siswa benar-benar memahami tiap materi yang telah diberikan.

4. Pengajaran yang Responsif

Guru harus memberikan respon yang sesuai dengan hasil asesmen siswa. Respon ini dapat membantu siswa memperbaiki cara belajarnya.

5. Kepemimpinan dan Rutinitas di Kelas

Ini menyangkut kemampuan guru memengaruhi agar siswa mengikuti aturan di kelas termasuk rutinitas yang diciptakan guru atau bersama-sama. Tujuannya agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
Pernahkah Ibu dan Bapak melakukan strategi penerapan langkah diferensiasi yang sama meskipun dengan menggunakan istilah yang berbeda? Kemungkinan sudah pernah, tinggal menyesuaikan saja dengan istilah-istilah di atas. (lus)