Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Pertanian Organik Termasuk Teknologi Ramah Lingkungan Karena Menggunakan Apa?
24 April 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pertanian organik termasuk teknologi ramah lingkungan karena menggunakan bahan organik seperti pupuk hijau, kompos, dan mikroba tanah. Pertanian organik telah menjadi semakin penting dalam masyarakat modern.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sebagai alternatif yang lebih sehat untuk produk pertanian konvensional tetapi juga sebagai solusi untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Pertanian organik berfokus pada penggunaan bahan-bahan alami dan prinsip-prinsip ekologi.
Mengenal Pertanian Organik Dalam Teknologi Ramah Lingkungan
Dikutip dari buku Sertifikasi Produk Pertanian Organik, Kartika dkk (2018), pertanian organik termasuk teknologi ramah lingkungan karena menggunakan bahan organik. Misalnya pupuk hijau, kompos, dan mikroba tanah.
Tujuannya untuk menghasilkan makanan tanpa menggunakan pestisida, pupuk sintetis, atau bahan kimia berbahaya lainnya. Selain itu, penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam pertanian organik semakin berkembang untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Salah satu teknologi yang digunakan di pertanian organik yaitu sistem irigasi tetes. Hal ini memungkinkan penyiraman tanaman secara langsung pada akar tanaman dengan jumlah air yang tepat, mengurangi limbah air dan mengoptimalkan sumber daya.
ADVERTISEMENT
Teknologi ini membantu dalam mengurangi erosi tanah dan pencemaran air. Hal tersebut dikarenakan mengurangi aliran permukaan air yang dapat membawa nutrisi tanah dan bahan kimia ke sungai dan danau.
Biopestisida dan biofungisida sangat penting dari pertanian organik modern. Biopestisida adalah pengendalian hama yang terbuat dari bahan alami, seperti bakteri atau fungi, yang membantu mengendalikan populasi hama tanaman tanpa merusak lingkungan.
Penggunaan biopestisida membantu mengurangi risiko residu pestisida pada makanan dan meminimalkan dampak negatif pada organisme non-target. Teknologi ramah lingkungan juga termasuk dalam praktik pengelolaan tanah yang berkelanjutan.
Pertanian organik mendorong praktik-praktik seperti rotasi tanaman, penanaman penutup tanah, dan penggunaan pupuk hijau. Rotasi tanaman membantu mengurangi risiko kelelahan tanah dan peningkatan serangan hama dan penyakit.
ADVERTISEMENT
Sementara penanaman penutup tanah membantu menjaga kelembaban tanah, mencegah erosi, dan meningkatkan kandungan organik tanah. Penggunaan pupuk hijau, seperti legum dan tanaman yang dicerna, membantu meningkatkan kesuburan tanah secara alami.
Penggunaan energi terbarukan juga semakin diperhatikan dalam pertanian organik. Banyak petani organik beralih ke energi surya dan tenaga angin untuk memenuhi kebutuhan energinya, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi jejak karbon.
Selain itu, teknologi energi terbarukan juga digunakan dalam sistem pengolahan limbah pertanian. Misalnya pengomposan, yang mengubah limbah organik menjadi pupuk yang berguna untuk tanaman.
Pertanian organik memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan manajemen pertanian. Teknologi ini memungkinkan petani untuk membuat keputusan tepat waktu, meningkatkan produktivitas dan mengurangi pemborosan.
ADVERTISEMENT
Pertanian organik termasuk teknologi ramah lingkungan karena menggunakan bahan organik. Pertanian organik dapat memperkuat keberlanjutan lingkungan dan ekonomi petani. (Msr)