Konten dari Pengguna

Proses Terbentuknya Meander Berdasarkan Ilmu Geografi

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
23 Januari 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Proses Terbentuknya Meander. Sumber: Pixabay/412840
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Proses Terbentuknya Meander. Sumber: Pixabay/412840
ADVERTISEMENT
Proses terbentuknya meander merupakan salah satu hal yang dipelajari dalam ilmu geografi. Proses ini tidak terlepas dari pembentukan sungai, terutama bagian hilir.
ADVERTISEMENT
Sungai sendiri merupakan fenomena geografis terjadinya air mengalir melalui lahan kering dari satu tempat ke tempat lain. Sungai juga bisa dikatakan sebagai saluran drainase yang terbentuk secara alami.

Mengenal Meander

Ilustrasi Proses Terbentuknya Meander. Sumber: Pixabay/Imp5pa
Adanya berbagai fenomena alam membuat sungai memiliki cukup banyak morfologi. Salah satunya adalah meander.
Dikutip dari buku Pengetahuan Sosial: Geografi SMP Kelas 1, Idianto Mu’in (2004:87), meander adalah badan sungai yang berbelok-belok secara teratur dengan arah pembelokan mencapai setengah lingkaran.
Belokan-belokan tajam ini ada kalanya terpisah dengan sungai. Hal ini karena aliran kembali menerobos lurus, sehingga yang tersisa hanya sungai yang berbentuk tapal kuda. Umumnya meander memiliki panjang sekitar 10-14 kali lebar sungai pada kondisi bankfull.
Meander terdiri dari lubuk dan alur silang. Lubuk pada meander memiliki alur berbelok-belok, sehingga hampir menyerupai huruf “S”. Adapun pada bagian alur silang terdapat tampang lintang berbentuk segiempat dengan kedalaman yang lebih dangkal.
ADVERTISEMENT
Saat air sedang rendah, kecepatan air di alur silang akan lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan air di lubuk.

Proses Terbentuknya Meander

Ilustrasi Proses Terbentuknya Meander. Sumber: Pixabay/Simy27
Pada dasarnya, meander terbentuk karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batu-batuan yang relatif homogen dan kurang tahan terhadap erosi. Hal ini membuat terjadinya pengendapan oleh air, yang disebut juga dengan istilah sedimentasi fluvial.
Terbentuknya meander dimulai oleh volume air sungai pada bagian hulu yang masih kecil. Karena volumenya kecil, maka tenaga yang dibawa juga kecil.
Saat menemui penghalang, sungai tidak mempunyai tenaga cukup untuk menghancurkannya. Ini membuat sungai mencari jalan lain yang lebih mudah dilewati. Perlu diingat pada proses ini, sungai masih belum mengalami pengendapan.
Sampai di bagian tengah, kecepatan aliran sungai mulai melambat. Pada aliran sungai yang melambat terdapat perbedaan kecepatan aliran sungai.
ADVERTISEMENT
Aliran yang lebih cepat ini berfungsi untuk mengikis tepi sungai. Sedangkan aliran yang lebih lambat berfungsi mengendapkan bahan-bahan yang dibawa. Proses yang terus menerus seperti ini akan membentuk meander.
Pengikisan yang terus menerus terjadi membuat sungai mengambil jalan pintas. Sementara endapan yang terus menerus bertambah membuat terputusnya aliran sungai.
Meski begitu, aliran sungai tidak berhenti, melainkan tetap mengalir sehingga terbentuklah danau yang berbentuk bulan sabit. Danau ini dikenal dengan sebutan Danau Oxbow.
Sekian penjelasan mengenai proses terbentuknya meander menurut ilmu geografi. Semoga ulasan di atas dapat memberikan pemahaman seputar fenomena yang terjadi pada sungai. (YAS)