Proses Terjadinya Hujan Orografis dan Ciri-cirinya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
18 Januari 2024 16:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses terjadinya hujan orografis dan ciri-cirinya. Sumber foto: Unplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses terjadinya hujan orografis dan ciri-cirinya. Sumber foto: Unplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hujan orografis adalah hujan yang umum terjadi di sekitar lereng pegunungan atau bukit-bukit. Lantas, bagaimana terjadinya hujan orografis? Terjadinya hujan ini karena udara yang mengandung uap air naik ke daerah pegunungan.
ADVERTISEMENT
Proses terjadinya hujan dan besarnya curah hujan tidak sama antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Dalam sebuah peta, wilayah yang memiliki curah hujan sama ditunjukkan dengan garis isohyet.

Bagaimana Terjadinya Hujan Orografis?

Ilustrasi proses terjadinya hujan orografis dan ciri-cirinya. Sumber foto: Pexels
Sebelum mengetahui proses terjadinya hujan orografis, ada baiknya untuk mengetahui pengertian hujan terlebih dahulu. Istilah hujan merujuk pada peristiwa siklus air atau hidrologi.
Hal ini disebabkan karena hujan merupakan titik-titik air hasil kondensasi (pengembunan) di awan yang jenuh berisi partikel air. Ada beberapa tipe hujan yang terjadi di Indonesia.
Salah satu tipe hujan yang terjadi di Indonesia adalah hujan orografis. Tipe fenomena alam ini sering dijumpai di daerah jajaran gunung di Jawa Barat.
Bagaimana terjadinya hujan orografis? Mengutip dari buku Sistem Panen Air Hujan (Rainwater Harvesting System), Eko Sutrisno, dkk. (2023 :26-27), hujan ini dapat terjadi karena adanya kenaikan udara yang mengandung uap air dari daerah lembah menuju ke daerah atas karena dibawa oleh angin.
ADVERTISEMENT
Prosesnya diawali pada saat angin bergerak melintasi permukaan air, uap air terangkat ke udara. Ketika udara naik dan mencapai ketinggian yang lebih tinggi di lereng pegunungan, udara tersebut mendingin, sebab tekanan udaranya yang lebih rendah di ketinggian tersebut.
Dinginnya udara tersebut mengakibatkan uap air dalam udara mengalami kondensasi dan membentuk awan. Selanjutnya, udara akan terus naik dan bertemu dengan suhu yang lebih dingin di ketinggian yang lebih tinggi.
Hal tersebut mengakibatkan uap air dalam awan berubah menjadi tetesan air yang lebih berat dan akhirnya jatuh sebagai hujan.

Ciri-ciri Hujan Orografis

Ilustrasi proses terjadinya hujan orografis dan ciri-cirinya. Sumber foto: Pexels
Tipe hujan orografis berbeda dengan tipe hujan yang lainnya. Seseorang dapat melihat ciri-cirinya untuk dapat mengetahui bahwa hujan yang turun di Bumi tersebut termasuk hujan orografis.
ADVERTISEMENT
Berikut ini ciri-ciri hujan orografis yang digunakan untuk menambah wawasan.
Itulah ulasan mengenai bagaimana terjadinya hujan orografis. Penjelasan tersebut diharapkan bisa membantu pembaca untuk memahami proses-proses sebelum menjadi air hujan. (NTA)