Konten dari Pengguna

Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
29 Januari 2024 21:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
Menstruasi merupakan salah satu siklus yang ada pada wanita. Siklus tersebut menjadi tanda bahwa seorang wanita mempunyai kesuburan yang baik. Seorang wanita harus tahu bagaimana proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan.
ADVERTISEMENT
Terdapat empat proses terjadinya menstruasi. Proses tersebut terdiri dari fase menstruasi, fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal. Proses ini akan terjadi secara bergantian, jadi tidak terjadi bersamaan.

Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan

Ilustrasi proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan. Foto: Pixabay.
Mengutip buku yang berjudul Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid-19 untuk SMP Kelas IX, Mafrur Udhif Nofaizzi, M.Pd, Tenia Kurniawati, M.Pd (2020:21), proses menstruasi dapat terjadi karena kinerja beberapa hormon.
Hormon yang bekerja saat fase menstruasi berlangsung yaitu FSH. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar pituitari yang dapat memicu perkembangan folikel dalam ovarium. Folikel ini nantinya akan menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron.
Kedua hormon tersebut akan memicu dinding rahim untuk menebal dan akhirnya siap melekatkan embrio jika sel telur sudah dibuahi. Selain itu, terdapat pula hormone LH yang berfungsi untuk memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang sudah matang, atau biasa disebut sebagai ovulasi.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, sel telur yang sudah diovulasikan akan bergerak maju mengikuti jalur yang mengarah pada tuba fallopii. Jadi, jika tidak ada sel sperma yang membuahi, korpus luteum akan berhanti berproduksi dengan sendirinya.
Korpus luteum ini biasanya memproduksi estrogen dan progesteron. Sebagai informasi, rendahnya hormon estrogen dan progesteron tentu akan memengaruhi proses menstruasi pada wanita. Tingkat hormon yang rendah akan mengakibatkan rusaknya berbagai jaringan yang ada di dinding rahim.
Tidak hanya itu, risiko pecahnya pembuluh darah akan semakin tinggi yang akhirnya munculah istilah menstruasi atau keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim.
Perlu diketahui, bahwa siklus menstruasi hanya berlangsung selama 28 hari saja. Namun ada beberapa kasus yang mengalami menstruasi lebih dari jumlah hari tersebut.
ADVERTISEMENT
Itu dia rangkaian proses terjadinya menstruasi dan hormon yang berperan di dalamnya. Semoga informasi ini berguna dan bisa menambah wawasan.
(LFP)