Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Rangkuman Materi SKI Kelas 9 Semester 1 Kurikulum K13
8 November 2024 10:46 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rangkuman materi SKI kelas 9 semester 1 Kurikulum K13 berikut ini bisa digunakan siswa sebagai referensi belajar di rumah. Dalam semester ini siswa akan mempelajari tujuh bab tentang kerajaan Islam yang ada di Indonesia beserta tokoh yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Rangkuman materi SKI menyajikan secara singkat materi yang telah dijabarkan dan memuat poin-poin penting (intisari) tanpa mengabaikan detail yang relevan. Sehingga rangkuman tersebut mempermudah siswa untuk memahami materi pelajaran ini.
Informasi Mengenai Rangkuman Materi SKI Kelas 9 Semester 1 Kurikulum K13
Dikutip dalam buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 untuk Kelas IX Madrasah Tsanawiyah oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia 2016 (2015:1-81) materi SKI kelas 9 semester 1 Kurikulum K13 terdiri dari 7 bab. Berikut rangkumannya
Bab 1. Islam Nusantara
Secara garis besar masuknya Islam ke Nusantara melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, tasawuf, dan kesenian. Banyak teori dan pendapat tentang sejarah masuknya Islam ke Nusantara di antaranya teori Gujarat (India), teori Persia, dan Makkah.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Islam di beberapa wilayah Indonesia sekitar abad ke-12 M sampai abad ke 16 M meliputi pulau Sumatera (abada ke-7 M), pulau Jawa, dan pulau Sulawesi (diperkirakan abad ke-16 M)
Bab 2. Kerajaan Islam Nusantara
Kerajaan Islam nusantara yang akan dibahas kali ini meliputi kerajasaan Islam di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Kerajaan Islam yang ada di Jawa meliputi kerajaan Demak, kerajaan Cirebon, dan kerajaan Banten,
Kerajaan Islam di Sumatera meliputi kerajaan Samudera Pasai dan Kesultanan Aceh Darussalam. Sedangkan di pulau Sulawesi yaitu Kerajaan Gowa Tallo. Setiap kerajaan tersebut memiliki peninggalan yang hingga saat ini masih bisa ditemukan.
Bab 3. Wali Songo
Banyak pendapat mengenai arti Wali Songo salah satunya Wali Songo bermakna wali sembilan yang diambil dari bahasa Jawa. Wali Songo memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara, khususnya di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Setiap anggota Wali Songo memiliki cara tersendiri dalam menyebarkan agama Islam, seperti melalui kesenian wayang, tembang macapat, tembang dolanan, dan lainnya. Adapun daftar Wali Songo yaitu:
Bab 4. Syaikh Abdur Rauf As-Singkili
Syaikh Abdur Rauf as-Singkili atau Abdur Rauf Singkel merupakan ulama besar dan tokoh tasawuf dari Aceh yang pertama kali membawa dan mengembangkan Tarekat Syattariah di Indonesia. Beliau juga dikenal sebagai Wali Tanah Aceh.
Pada tahun 1604 H atau 1643 M, Abdur Rauf berangkat ke tanah Arab dengan tujuan mempelajari agama. Pada tahun 1105 H atau 1693 M beliau wafat dan dimakamkan di dekat kuala atau mulut sungai Aceh.
ADVERTISEMENT
Bab 5 Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari
Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari lahir di desa Lok Gabang pada hari kamis dini hari 15 Safar 1122 H, bertepatan 19 Maret 1710 M. Menginjak dewasa, beliau merantau ke Makkah untuk menuntut agama Islam lebih mendalam.
Tepat pada bulan Ramadhan 1186 H Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari pulang dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang diperolehnya. Yaitu kepada keluarga, kerabat ataupun masyarakat pada umumnya.
Bab 6. KH Hasyim Asy’Ari
KH Hasyim Asy’ari lahir pada tanggal 10 April 1875. Pada tahun 1892, KH Hasyim Asy’ari pergi menimba ilmu ke Mekah. Setelah itu pada tahun 1899, sepulangnya dari Mekah, KH Hasyim Asy’ari mendirikan Pesantren Tebuireng.
Pada tahun 1926, KH Hasyim Asy’ari menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama (NU). Pada tanggal 25 Juli 1947, beliau wafat dan dimakaman di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Bab 7. KH Ahmad Dahlan
KH Ahmad Dahlan (Muhammad Darwisy) adalah anak keempat dari tujuh bersaudara, putra dari KH Abu Bakar bin Kiai Sulaiman dan Siti Aminah. KH Ahmad Dahlan mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah pada 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912.
KH Ahmad Dahlan meninggal pada Jumat malam, 7 Rajab tahun 134 Hijriah atau 23 Februari 1923 dan dimakamkan di makam milik keluarganya di Karangkajen, Yogyakarta.
Itu tadi rangkuman materi SKI kelas 9 semester 1 Kurikulum K13 yang bisa digunakan sebagai referensi belajar di rumah. Semoga bermanfaat. (MRZ)