Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Ringkasan Hikayat Jaya Lengkara dan Nilai Moral
12 November 2024 17:40 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hikayat Jaya Lengkara adalah salah satu karya sastra lama Bahasa Indonesia yang diwariskan secara turun temurun. Hikayat adalah tulisan prosa naratif yang bercerita tentang perjuangan, kisah romansa, sejarah, dan petualangan yang dekat dengan kehidupan .
ADVERTISEMENT
Dalam hikayat juga mengandung nilai-nilai moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jaya Lengkara adalah hikayat yang ditulis dalam Bahasa Melayu dan muncul di era peralihan zaman Hindu ke zaman Islam.
Ringkasan Hikayat Jaya Lengkara
Mengutip dari buku Terampil Berwicara SMU 2, J.S Kamdhi, (101), pengertian hikayat adalah bentuk karya sastra lama yang bercerita tentang bangsawan dan keluarga kerajaan lainnya.
Sifat hikayat adalah fiksi namun mengandung pesan moral yang bisa diterapkan pembaca. Salah satu karya hikayat terkenal di Indonesia adalah Jaya Lengkara.
Ringkasan Hikayat Jaya Lengkara bercerita tentang raja bernama Saiful Muluk yang memimpin Kerajaan Ajam Saukat. Raja memiliki istri pertama bernama Putri Sakanda Cahaya Rum yang belum dikaruniai anak.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut membuat raja menikahi Putri Sakanda Bayang-bayang lalu melahirkan anak kembar bernama Makdim dan Makdam. Cahaya Rum merasa ditinggalkan lalu ia berdoa agar diberi keturunan dan lahirlah Jaya Lengkara.
Jaya Lengkara membuat kerajaan menjadi maju sehingga raja ingin mencari tahu masa depan Jaya Lengkara dari kadi. Raja meminta anak kembarnya yang ternyata menaruh perasaan iri pada Jaya Lengkara.
Kadi mengatakan bahwa Jaya Lengkara akan menjadi pemimpin agung dan bijaksana namun si kembar mengatakan bahwa Jaya Lengkara hanya membawa bencana bagi kerajaan. Hal itu membuat Jaya Lengkara dan Ibunya diusir ke hutan.
Ketika di hutan mereka berdua tidak pernah merasa kekurangan apapun karena Allah memberi mata air dari tanah. Hal itu yang membuat Jaya Lengkara tumbuh menjadi pria dengan keahlian yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Pesan Moral Jaya Lengkara
Pesan moral yang bisa diambil dari hikayat Jaya Lengkara adalah nilai religius, moral, sosial, dan budaya. Pesannya adalah kasih sayang yang tulus terhadap sesuatu atau seseorang dalam cerita ditunjukkan melalui ibu dan anak.
Bagaimana Ibu Jaya Lengkara yang sudah diusir dari hutan tetap mengasihi anak semata wayangnya hingga tumbuh menjadi pemuda luar biasa.
Hikayat Jaya Lengkara dalam Bahasa Indonesia di atas memiliki pesan moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (GTA)
Baca Juga: Mengenal Struktur Hikayat Si Miskin