Roasting adalah Istilah Populer dalam Stand Up Comedy. Simak Istilah Lainnya!

Stand Up Comedy, sumber foto: Unsplash

Istilah roasting mulai populer setelah Kiky Saputri me-roasting beberapa menteri di sebuah acara televisi. Sejak saat itu, Kiky Saputri pun mendapat julukan sebagai ratu roasting. Sebenarnya, apa itu roasting? Roasting adalah salah satu teknik yang digunakan dalam stand up comedy yang artinya menyindir dengan humor.

Sejak penggunaan media sosial semakin masih, istilah rosting ini juga semakin sering digunakan dalam segala situasi dan kondisi. Jadi, tak heran jika banyak orang yang penasaran dengan arti istilah tersebut.

Pengertian Roasting yang Dilakukan Komika Menurut Kamus Cambridge

Roasting adalah. Sumber: pexels.com

Menurut kamus Cambridge, roasting adalah sebuah momen ketika seseorang mengkritik orang yang terkenal dengan cara jenaka dan membuat lelucon tentang orang tersebut di acara publik, dengan tujuan untuk menghormati orang tersebut.

Komika, orang yang melakukan komedi, biasanya akan “menyerang” dengan membuat lelucon dari kelemahan-kelemahan sasarannya. Namun, lelucon itu tidak bersifat kasar atau merendahkan orang lain.

Baca Juga: Pengertian Roasting dalam Bahasa Gaul dan Sejarahnya

Teknik dan Istilah-Istilah dalam Stand Up Comedy

Ilustrasi Open Mic Stand Up Comedy, sumber: Unsplash

Dalam stand up comedy, komika tidak hanya harus menguasai teknik roasting saja. Mengutip jurnal berjudul “Gaya Komunikasi Comic Komunitas Stand Up Indo PKU Pekanbaru” (2017), ada teknik dan istilah-istilah lain yang bisa dipakai para Komika dalam melakukan stand up comedy, seperti:

1. Set-up

Set up adalah suatu teknik di mana komika sedang mendeskripsikan situasi, untuk membangun asumsi penonton, sebelum mereka siap menerima lelucon yang sesungguhnya.

2. Punchline

Punchline adalah bagian lucu dari sebuah lawakan. Setelah komika melakukan set-up, langkah selanjutnya adalah mengeluarkan punchline. Bisa dibilang, ini adalah momen yang menentukan keberhasilan materi yang dibuat oleh komika tersebut.

3. Rule Of Three

Rule of three adalah teknik penggunaan tiga kalimat. Dua kalimat awal digunakan sebagai set up, sementara satu kalimat terakhir digunakan sebagai punchline. Contohnya pada stand up yang dilakukan Dodit Mulyanto vs Raditya Dika.

Dodit mengatakan, “Gelar bangsawan untuk orang Jawa ini ada banyak. Yang pertama itu R.A., Raden Ajeng, untuk perempuan Jawa yang belum menikah, Raden Ayu untuk perempuan bangsawan Jawa yang sudah menikah.” Ini adalah dua kalimat set up.

Bagian punchline-nya adalah ketika Dodit berkata, “R.A. Ditya, Raditya, itu orang biasa yang belum menikah.”

4. Call Back

Call back adalah teknik mengulang punchline di beberapa bit berikutnya. Biasanya, punchline yang dipakai sebagai call back adalah punchline yang paling lucu. Selain itu, call back juga sering digunakan sebagai, meski tidak semua call back harus berada di akhir.

Contohnya, masih dalam stand up comedy yang dibawakan Dodit Mulyanto vs Raditya Dika, “Bulu hidungmu lho, Mas, bergoyang-goyang. Lepaskan Radit! Lepaskan Radit!”

5. Riffing

Riffing adalah mengajak penonton untuk berinteraksi, atau penonton sebagai objek lawakan. Contohnya ketika Bintang Emon tampil dalam grand final SUCA 3. Ia berkata pada penonton, “Bang, Lu tau nggak bedanya Lu ama Gue apaan? Nggak tau? Kita sama-sama duduk, Lu dapet nasi kotak, Gue dapet 25 juta.” Sontak, lawakannya itu langsung mengundang tawa dari semua penonton.

6. Impersonation

Impersonation adalah teknik melawak dengan cara menirukan sosok yang terkenal, dari gaya bicaranya, gerakan khasnya, gaya berbusananya, bahkan hingga suaranya. Di Indonesia, pelawak yang terkenal pandai meng-impersonate orang lain adalah Rina Nose dan Gilang Dirga.

Baca Juga: Ketika Stand Up Comedy Merajai Industri Hiburan

Nah, itulah istilah-istilah yang perlu diketahui dalam stand up comedy. Semoga bermanfaat buat kamu yang bercita-cita menjadi seorang Komika. (ARN)