Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Ruang Apa Sajakah yang Terdapat di Gedung Djoeang 45?
12 Februari 2025 14:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi ruang apa sajakah yang terdapat di Gedung Djoeang 45. Sumber : Pixabay/Rosyid Arifin](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jktpj3nt44jcz3w2t880ehm0.jpg)
ADVERTISEMENT
Gedung Djoeang 45 memiliki sejarah yang panjang dan penuh makna dari era kolonial hingga masa kemerdekaan. Namun ruang apa sajakah yang terdapat di Gedung Djoeang 45?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Cencang Dua Segerai, Perjalanan Menapaki 122 Tempat, Yosi Sulastri (2022:34), menurut catatan sejarah Gedung Djoeang 45 adalah tempat digagasnya Serangan Umum Surakarta atau yang biasa disebut Serangan Umum Empat Hari yang berlangsung pada 7 -10 Agustus 1945.
Ruang Apa Sajakah yang Terdapat di Gedung Djoeang 45 di Solo? Ruang Pameran dan Museum
Gedung Djoeang 45 merupakan saksi bisu perjalanan panjang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dibangun pada tahun 1876 oleh Hindia Belanda, gedung ini telah melalui berbagai fungsi.
Awalnya gedung ini berfungsi sebagai kantin tentara Belanda, lalu beralih menjadi asrama militer, markas pasukan Jepang, panti asuhan, sekolah, hingga akhirnya menjadi museum dan tempat wisata bersejarah di Solo.
Pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1880 – 1942, Gedung Djoeang 45 yang saat itu dikenal dengan nama Cantienstraat (jalan kantin), gedung tersebut difungsikan sebagai kantin VIP untuk tentara Belanda dan klinik.
ADVERTISEMENT
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942-1945, Gedung Djoeang 45 dikuasai oleh pasukan Jepang dan dijadikan markas serta barak militer. Setelah kemerdekaan Indonesia, gedung tersebut digunakan sebagai panti asuhan bagi anak-anak korban perang.
Sejak tahun 1945 hingga 1949, Gedung Djoeang 45 difungsikan sebagai sekolah, yaitu SPK, SMPN 3 dan SMPN 5. Pada tahun 1949 gedung ini kembali menjadi markas militer, yaitu Brigif (Brigade Infanteri) 6 Trisakti Baladaya Kostrad.
Namun ruang apa sajakah yang terdapat di Gedung Djoeang 45? Terdapat ruang pameran yang berisi atas koleksi foto tempo dulu kota Solo di zaman penjajahan Belanda dan beberapa informai tentang kota Solo.
Ruang tengah (ruang terbuka) berisi beberapa kursi taman dan lampu jalan bergaya Eropa dan disertai dengan beberapa ornamen lain. Terdapat juga museum dan diorama yang menceritakan tentang sejarah Gedung Djoeang 45 dan perjuangan kemerdekaan di Solo.
ADVERTISEMENT
Di dalam kompleks Gedung Djoeang 45 terdapat Monumen Laskar Putri Surakarta. Monumen tersebut dibangun untuk mengenang peran wanita dalam perjuangan kemerdekaan, khususnya dalam serangan 4 hari di tahun 1945.
Dari penjelasan di atas, elah dipaparkan berbagai ruang yang terdapat di Gedung Djoeang 45 dan dapat dikunjungi sebagai tempat wisata. Setiap ruangan memiliki nilai sejarah tersendiri, memberikan wawasan mendalam tentang perjuangan bangsa, serta menjadi destinasi edukatif bagi para pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat perjalanan sejarah Indonesia. (EA)