Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Urban Farming dengan Teknik Rooftop Garden beserta Contohnya
20 September 2023 17:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejarah urban farming dengan teknik rooftop garden sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu pada zaman Mesir Kuno. Pada masa itu, masyarakat Mesir Kuno memanfaatkan atap rumah sebagai lahan untuk menanam sayuran dan buah-buahan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs resmi BBPP Kupang (https://bbppkupang.bppsdmp.pertanian.go.id), urban farming disebut juga pertanian urban atau pertanian di perkotaan. Hal ini bertujuan untuk membuat lahan hijau di lahan sempit.
Sejarah Urban Farming dengan Teknik Rooftop Garden
Urban farming merupakan kegiatan dalam memanfaatkan ruang terbuka menjadi lahan hijau untuk menghasilkan produk tanaman pertanian. Sempitnya lahan di perkotaan, membuat masyarakat harus mampu berfikir kreatif untuk bisa memanfaatkan lahan yang ada.
Urban Farming dengan teknik rooftop garden kembali populer pada masa perang dunia I dan II. Hal ini dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah perang.
Pada masa itu, pemerintah Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris menyarankan masyarakatnya untuk membuat kebun di atap rumah. Pada masa itu, kebun tersebut dikenal dengan nama "Victory Garden".
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, urban farming dengan teknik rooftop garden mulai diperkenalkan pada awal tahun 2000-an. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, seperti terbatasnya lahan pertanian dan perubahan iklim.
Salah satu pelopor urban farming di Indonesia adalah Ridwan Kamil, yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Ridwan Kamil mendorong masyarakat Bandung untuk membuat kebun di atap rumah, yang dikenal dengan nama "Bandung Berkebun".
Saat ini, urban farming dengan teknik rooftop garden semakin populer di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya komunitas urban farming yang bermunculan di berbagai kota di Indonesia.
Contoh Teknik Urban Farming
Untuk membuat lahan pertanian di lahan perkotaan yang sempit, ada beberapa teknik yang bisa dilakukan. Mulai dari Aquaponik, Vertikultur, Hidroponik, Wall Garden, dan Rooftop Garden.
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang memiliki bangunan dengan lahan yang sempit, dapat mencoba memanfaatkan atap bangunan untuk bercocok tanam. Masyarakat dapat menanam aneka tanaman sayuran, buah, herbal, atau tanaman hias.
Keuntungan lain dari membuat rooftop garden yaitu ruangan di bawahnya akan terasa lebih sejuk. Hal tersebut dikarenakan rooftop garden ini bisa meminimalisir suhu panas.
Itulah informasi lengkap mengenai sejarah urban farming dengan teknik rooftop garden beserta contohnya. Semoga penjelasan tersebut dapat membantu masyarakat dalam memahami urban farming dengan teknik rooftop garden. (Msr)