Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sholat Tahajud Dulu atau Sholat Lailatul Qadar? Berikut Penjelasannya
22 Maret 2025 16:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Malam Lailatul Qadar dipercaya sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Namun, muncul pertanyaan, mengenai manakah yang lebih utama sholat Tahajud dulu atau sholat Lailatul Qadar? Pasalnya, kedua salat ini sama-sama dilakukan di malam hari setelah salat Isya.
ADVERTISEMENT
Walaupun sama-sama dilakukan setelah salat Isya, tetapi ada perbedaan penting antara keduanya. Salat tahajud dilakukan setelah tidur, biasanya di sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 2-4 pagi.
Sementara, salat Lailatur Qadar dilakukan pada malam Lailatul Qadar, yang diyakini pada salah satu malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, yaitu 21, 23, 25, atau 29 Ramadan.
Sholat Tahajud Dulu atau Sholat Lailatul Qadar? Inilah Penjelasannya
Sebagian orang menganggap bahwa salat Tahajud dan salat Lailatul Qadar merupakan ibadah yang berbeda. Supaya tidak bingung dengan pertanyaan sholat Tahajud dulu atau Sholat Lailatul Qadar, berikut adalah pembahasan mengenai perbedaan Salat Tahajud dan Salat Lailatul Qadar.
Dikutip dari Buku Sholat Tahajud dan Kebahagiaan, (hal. 4), Salat Tahajud adalah salat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari dan dilaksanakan sesudah tidur, kendati pun tidurnya sebentar. Salat ini kadang disebut dengan salat malam (Qiyamul Laili).
ADVERTISEMENT
Salat Tahajud termasuk ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw, karena memiliki keutamaan besar, seperti mendekatkan diri kepada Allah Swt, dan menjadi salah satu sarana dikabulkannya doa.
Salat Tahajud dapat dikerjakan kapan saja di luar bulan Ramadan, baik dua rakaat atau lebih, sesuai dengan kemampuan.
Sementara itu, salat Lailatul Qadar ini sendiri menjadi satu diantara salat yang hukum pengerjaannya menjadi selisih pendapat di kalangan Ulama. Jumhur Ulama tidak menemukan penjelasan dalam Hadist dan Riwayat Shahih tentang Dalil di balik anjuran pengerjaan Salat Lailatul Qadaar ini.
Satu yang kerap menjadi acuan, adalah Hadist berikut ini.
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:
“Barang siapa beribadah pada malam Lailatul Qadar, karena iman dan mengharapkan pahala, maka dosanya yang telah berlalu akan diampuni,” (HR al-Bukhari dan Muslim)".
ADVERTISEMENT
Namun, Hadist tersebut juga bersifat umum, bukan Hadist tentang Salat Lailatul Qadar.
Jadi, kesimpulan dari sholat Tahajud atau sholat Lailatul Qadar, yaitu sebaiknya memulai ibadah dengan salat Tahajud terlebih dahulu, karena salat ini merupakan bagian dari salat malam yang memiliki keutamaan besar. Setelah salat Tahajud, bisa melanjutkan ibadah dengan memperbanyak doa, dan membaca Al-Qur-an. (ERI)