Konten dari Pengguna

Siklus Hidup Deuteromycota pada Materi Organik

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
21 Januari 2024 14:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi siklus hidup Deuteromycota. Sumber: Unsplash/Andrew Small
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siklus hidup Deuteromycota. Sumber: Unsplash/Andrew Small
ADVERTISEMENT
Deuteromycota termasuk kelompok jamur yang tidak mempunyai reproduksi seksual, sehingga reproduksinya tidak sempurna. Siklus hidup deuteromycota mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan jamur lain.
ADVERTISEMENT
Seperti dikutip dari Buku Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Oman Karmana, (2007: 117), deuteromycota adalah jenis jamur yang tidak sempurna atau jamur imperfection. Reproduksi aseksualnya terjadi dengan fragmentasi atau dengan konidium.

Siklus Hidup Deuteromycota

Ilustrasi siklus hidup Deuteromycota. Sumber: Unsplash/Michael & Diane Weidner
Siklus hidup deuteromycota ini dominan memiliki sifat saprofit pada materi organik, yaitu hidup sebagai parasit pada tumbuhan tingkat tinggi, serta juga sebagai penyebab dari rusaknya beberapa tanaman budidaya.
Deuteromycota juga dapat atau bisa menyebabkan penyakit kurap dan panu. Selain itu, mereka juga menyebabkan pelapukan pada kayu.
Seluruh jamur anggota divisi artifisial bereproduksi dengan cara aseksual, yakni konodia. Konodia tersebut dibentuk pada ujung konidiosfora, yang secara langsung pada hifa yang bebas.
ADVERTISEMENT
Beberapa jenis hidupnya ada pada dedaunan serta sisa-sisa tumbuhan yang tenggelam di dasar sungai yang mempunyai arus deras.

Ciri-ciri Deuteromycota

Ilustrasi siklus hidup Deuteromycota. Sumber: Unsplash/Jazael Melgoza
Ciri-ciri dari deuteromycota antara lain, yaitu:
ADVERTISEMENT
Itulah siklus hidup deuteromycota yang merupakan salah satu kelompok jamur paling banyak ditemukan sebagai saprofit pada materi organik. Semoga informasinya membantu menambah wawasan dalam ilmu sains. (ERI)