Konten dari Pengguna

Sinopsis Film Eksil yang Disutradarai Garin Nugroho

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
23 Oktober 2024 16:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sinopsis Film Eksil. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Felix
zoom-in-whitePerbesar
Sinopsis Film Eksil. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Felix
ADVERTISEMENT
Sinopsis film Eksil mengangkat kisah tentang peristiwa eksodus massal dan pengasingan para pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) pasca-G30S 1965. "Eksil" adalah sebuah film dokumenter yang disutradarai oleh sutradara Indonesia, Garin Nugroho.
ADVERTISEMENT
Film ini dirilis pada tahun 2016. Dalam narasi yang mendalam, "Eksil" menyoroti pengalaman eksil politik Indonesia yang terpaksa hidup di luar negeri selama bertahun-tahun tanpa bisa kembali ke tanah airnya.

Sinopsis Film Eksil

Sinopsis Film Eksil. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Avel
Cerita dalam film ini berfokus pada pengalaman nyata para eksil yang tersebar di berbagai negara seperti Belanda, Rusia, hingga Kuba. Film ini mengangkat sudut pandang pribadi dari eksil yang mengalami pengasingan akibat dituduh berafiliasi dengan PKI.
Salah satu tokoh kunci dalam film adalah seorang pria bernama Hersri Setiawan, seorang eksil politik yang pernah tinggal di Belanda selama puluhan tahun. Melalui Hersri, penonton diajak untuk melihat lebih dalam bagaimana rasa kehilangan dan ketidakpastian.
Dalam "Eksil", Garin Nugroho menggunakan pendekatan naratif yang puitis dan estetis untuk menggambarkan penderitaan batin para eksil. Meskipun film ini berbasis pada kisah nyata, visualisasi yang digunakan lebih banyak menggambarkan emosi dan perasaan.
ADVERTISEMENT
Melalui monolog dan dialog dengan para eksil yang sudah tua, film ini membawa penonton pada perenungan mendalam tentang makna pengasingan, identitas, dan nostalgia terhadap kampung halaman yang tak lagi bisa dipijak.
Salah satu elemen yang paling kuat dalam film ini adalah penggambaran rasa keterasingan yang dirasakan oleh para eksil. Dikutip dari buku Tak Kunjung Padam, Soe (2023: 26), para eksil terasing secara geografis, sosial, dan emosional.
Banyak dari eksil yang kehilangan keluarga, tidak bisa bertemu dengan anak-anaknya, dan bahkan tidak bisa berkomunikasi dengan kerabat yang tinggal di Indonesia. Beberapa eksil juga merasakan kehilangan identitas karena hidup di negeri asing.
Film ini tidak hanya menggugah kesadaran akan sisi gelap sejarah Indonesia. Namun, juga memperlihatkan bagaimana politik bisa menghancurkan kehidupan pribadi dan membuat orang-orang terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
"Eksil" adalah sebuah refleksi mendalam tentang kemanusiaan, politik, dan identitas, yang menyentuh hati penonton. Film ini membuka ruang diskusi yang luas tentang pengasingan dan pengampunan dalam sejarah Indonesia.
Sinopsis film Eksil menghadirkan suara-suara yang selama ini jarang terdengar di tengah narasi besar sejarah Indonesia, memberikan penghormatan kepada orang-orang yang hidup dalam bayang-bayang pengasingan. (Msr)