Konten dari Pengguna

Syawalan Tanggal Berapa 2025? Ini Jawabannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
29 Maret 2025 14:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Syawalan tanggal berapa 2025. Sumber: Pixabay/MaeM
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Syawalan tanggal berapa 2025. Sumber: Pixabay/MaeM
ADVERTISEMENT
Informasi Syawalan tanggal berapa 2025 sangat penting untuk diketahui oleh pembaca yang akan mengadakan tradisi Syawalan. Dengan begitu pembaca bisa menyiapkan segala kebutuhan untuk menyambut tradisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Syawalan atau disebut juga dengan Lebaran ketupat merupakan tradisi umat muslim di Indonesia khususnya masyarakat Jawa yang dilakukan setelah hari Raya Idulfitri. Tradisi tersebut memiliki banyak makna salah satunya mempererat tali silaturahmi antar warga.

Syawalan Tanggal Berapa 2025?

Ilustrasi Syawalan tanggal berapa 2025. Sumber: Pixabay/webandi
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak tradisi unik yang menjadi kekayaan budaya bangsa. Tradisi-tradisi tersebut merupakan warisan turun-temurun yang hingga saat ini masih bisa ditemukan, seperti tradisi Syawalan.
Sejatinya Syawalan dirayakan sebagai wujud syukur berakhirnya puasa sunah 6 hari di bulan Syawal. Lantas, Syawalan tanggal berapa 2025? Mengingat Syawalan dilakukan di Hari ke-7 setelah Lebaran atau hari ke-8 bulan Syawal, maka Syawalan jatuh pada 7 April 2025.
Dikutip dalam buku Tradisi-tradisi Islam Nusantara Perspektif Filsafat dan Ilmu Pengetahuan oleh Puji Rahayu, dkk (2019:15) Syawalan pada dasarnya merupakan tradisi turun-temurun yang dilaksanakan pada bulan Syawal, hari kedelapan setelah usai puasa Ramadan. Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur kepada Sang Khaliq.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk perayaan Syawalan, biasanya akan banyak acara yang diselenggarakan di berbagai daerah khususnya pulau Jawa. Adapun contoh perayaannya sebagai berikut.

1. Grebeg Syawal di Jogja dan Solo

Istilah 'grebeg' berasal dari bahasa Jawa 'gembrebeg' atau 'gumerebeg' yang artinya kegaduhan. Grebeg merupakan tradisi syukuran untuk mengakhiri bulan Ramadan yang berupa persembahan makanan dan hasil bumi yang disusun tinggi menyerupai gunung.
Gunungan tersebut dikeluarkan oleh Keraton Yogyakarta yang terdiri dari Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat, dan Gunungan Pawuhan. Gunungan-gunungan tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat.

2. Sesaji Rewanda di Jawa Tengah

Sesaji Rewanda berarti wujud syukur kepada Tuhan atas keselamatan, berkah dan rezeki dengan memberi makan kera ekor panjang yang menghuni hutan di sekeliling Goa Kreo. Goa tersebut dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai petilasan Sunan Kalijaga.
ADVERTISEMENT

3. Barong Ider Bumi di Banyuwangi

Barong Ider Bumi atau Tradisi Ider Bumi merupakan ritual tahunan oleh Suku Osing di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Tradisi ini berkaitan erat dengan keyakinan akan keberadaan Danyang Dusun Kemiren yakni Buyut Cili.

4. Larung Sesaji di Demak

Larung Sesaji disebut juga dengan sedekah laut. Acara tersebut merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat setempat kepada Allah atas rezeki yang dilimpahkan dari hasil laut yang diperoleh setiap hari.
Kesimpulannya, Syawalan tanggal berapa 2025 yaitu jatuh pada tanggal 7 April 2025. Sebagai pembentuk identitas bangsa Indonesia, Syawalan penting untuk dilestarikan. (MRZ)