Teknik Penonjolan dalam Teater beserta Pengertiannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
11 Maret 2024 16:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teknik penonjolan dalam Teater. Sumber: unsplash.com/Denise Jans
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teknik penonjolan dalam Teater. Sumber: unsplash.com/Denise Jans
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seni teater berbeda dengan film karena membutuhkan teknik dasar akting yang perlu diterapkan. Salah satu tekniknya adalah teknik penonjolan. Teknik penonjolan dalam teater adalah seorang aktor memahami kalimat mana yang perlu ditonjolkan dalam ucapan.
ADVERTISEMENT
Selain teknik penonjolan, ada juga teknik lainnya yaitu teknik memberi isi dan teknik muncul. Dengan menerapkan teknik tersebut akan membantu penonton untuk memahami alur cerita yang disajikan.

Teknik Penonjolan dalam Teater dan Teknik Lainnya

Ilustrasi Teknik penonjolan dalam Teater. Sumber: unsplash.com/Denise Jans
Teater adalah seni bermain peran atau drama yang disajikan di atas panggung. Seorang aktor perlu memahami apa saja teknik dasar akting agar bisa memerankan karakter dengan baik. Berikut ini tiga teknik dalam teater yang perlu diperhatikan.

1. Teknik Penonjolan

Pengertian teknik penonjolan dalam teater adalah teknik yang harus dipahami oleh aktor dalam menonjolkan isi kalimat tertentu saat diucapkan. Tujuannya adalah agar penonton bisa menikmati pementasan.

2. Teknik Memberi Isi

Selain teknik penonjolan ada juga teknik lainnya yaitu teknik memberi isi. Teknik ini diterapkan ketika aktor mengucapkan suatu kalimat dengan penuh penekanan melalui dinamik, tempo, atau nada.
ADVERTISEMENT
Contohnya adalah DIA sangat jahat kepadaku atau dia sangat jahat KEPADAKU. Dalam menerapkan teknik ini, mimik, sikap, dan gerak tubuh harus saling berpadu sehingga pementasan yang ditampilkan tidak datar.

3. Teknik Muncul

Terakhir adalah teknik muncul yaitu bagaimana cara aktor memunculkan dirinya pertama kali di panggung. Teknik ini harus diterapkan dengan tepat agar bisa meninggalkan kesan mendalam ke penonton.

Cara Merancang Teater

Ilustrasi Teknik penonjolan dalam Teater. Sumber: unsplash.com/Eduardo Pastor
Setelah mengetahui apa saja teknik yang perlu diterapkan dalam teater, berikut adalah cara merancang teater.
Mengutip dari buku Seni Budaya untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas, Harry Sulastiano dkk, (101), berikut langkah merancang teater kreatif yang bisa diterapkan.

1. Identifikasi Tema, Plot, Karakter, Setting Cerita, dan Konflik

Langkah pertama adalah mengidentifikasi tema, plot, karakter, setting cerita, dan konflik yang akan ditampilkan di atas panggung. Menggarap naskah bisa dimulai dengan menafsirkan naskah ke bahasa pertunjukan.
ADVERTISEMENT
Sebelum menggarap naskah, ada beberapa unsur yang perlu diidentifikasi seperti tema, plot, karakter, konflik, dan setting cerita. Apabila naskah digarap oleh orang yang kreatif maka akan menghasilkan karya yang kreatif pula.

2. Bentuk Penyajian Naskah Teater

Bentuk penyajian naskah teater tergantung pada media yang akan digunakan untuk bahasa pengungkapan dalam drama. Apabila dalam karya banyak menggunakan musik, maka bentuknya bisa berupa melodrama, operet, atau drama musikal.
Begitu pula jika dalam drama banyak menggunakan tarian, maka bentuk penyajiannya bisa berupa sendratari, drama tari, dan teater tari.

3. Menyusun Karya Drama

Menyusun karya drama perlu mengikuti kaidah pentas sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

4. Pertunjukan Teater

Langkah terakhir adalah memulai pertunjukan teater seperti menyusun acara pertunjukan, menata ruang pertunjukan, dan menyelenggarakan diskusi setelah pertunjukan.
Teknik penonjolan dalam teater adalah salah satu teknik penting yang perlu dikuasai oleh aktor agar bisa tampil dengan maksimal di atas panggung. (GTA)