Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Tempat Proses Perubahan Energi Gerak dari Sumber Daya Alam Menjadi Listrik
4 November 2024 16:40 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memahami tempat proses perubahan energi gerak dari sumber daya alam menjadi energi listrik adalah salah satu hal yang biasa dipelajari pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Pembelajaran ini biasanya akan membahas mengenai berbagai pembangkit listrik dan penjelasannya.
ADVERTISEMENT
Alam menyediakan berbagai sumber energi yang dapat diubah menjadi energi listrik. Pada dasarnya, tidak hanya energi gerak saja yang dapat diubah menjadi energi listrik, namun ada berbagai jenis energi lain yang dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik.
Tempat Proses Perubahan Energi Gerak Dari Sumber Daya Alam Menjadi Energi Listrik
Tempat proses perubahan energi gerak dari sumber daya alam menjadi energi listrik adalah pembangkit listrik atau generator. Di pembangkit ini, energi dari sumber daya alam diolah dan dialihkan menjadi energi mekanik, lalu diubah menjadi energi listrik melalui serangkaian proses.
Mengutip buku Ensiklopedia Sains : Atmosfer , Cahaya , Energi , Listrik , Benda & Sifatnya karya Mulyadi (2020:95) pembangkit listrik adalah alat untuk membangkitkan atau menghasilkan listrik. Terdapat berbagai jenis pembangkit listrik yang mengubah energi gerak dari Sumber Daya Alam menjadi energi listrik. Berikut beberapa penjelasan mengenai pembangkit listrik yang mengubah energi gerak menjadi listrik.
ADVERTISEMENT
1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) memanfaatkan energi kinetik atau energi gerak dari air yang mengalir deras, biasanya dari bendungan atau sungai, untuk menghasilkan listrik. Di PLTA, air dialirkan melalui pipa menuju turbin, yang akan berputar dengan kuat saat air tersebut mengalir melewatinya.
Sistem ini sangat efisien dan ramah lingkungan, karena hanya bergantung pada siklus air yang alami tanpa menghasilkan polusi. PLTA adalah salah satu sumber listrik utama di negara-negara yang memiliki aliran sungai atau sumber air besar, seperti di Indonesia, yang memiliki banyak potensi energi air dari danau dan sungai besar.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB)
Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB) memanfaatkan energi dari angin yang menggerakkan bilah turbin angin. Turbin angin tersebut kemudian terhubung ke generator, yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
ADVERTISEMENT
Pembangkit listrik tenaga angin umumnya didirikan di lokasi yang memiliki kecepatan angin yang cukup tinggi dan stabil, seperti di daerah pesisir atau di dataran tinggi. PLTB merupakan sumber energi yang bersih dan terbarukan, namun membutuhkan investasi besar serta lokasi yang tepat agar efisien.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
PLTMH adalah pembangkit listrik berskala kecil yang mirip dengan PLTA, tetapi memanfaatkan aliran air yang lebih kecil, seperti sungai kecil atau irigasi di pedesaan. Turbin di PLTMH biasanya lebih kecil dan membutuhkan aliran air yang tidak harus sebesar PLTA.
Pembangkit ini sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan listrik utama. PLTMH mudah dibangun dan dapat menggunakan sumber daya air yang tersedia di sekitar lokasi, namun daya yang dihasilkan relatif kecil dan terbatas.
ADVERTISEMENT
Pembangkit listrik memegang peran yang sangat vital dalam memenuhi kebutuhan listrik di masyarakat. Oleh karenanya, mengetahui tempat proses perubahan energi gerak dari sumber daya alam menjadi energi listrik adalah salah satu hal yang penting untuk dipahami. (BAI)
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini