Unsur Klimatik yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
18 Februari 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi unsur klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Sumber foto: Pexels/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi unsur klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Sumber foto: Pexels/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Flora dan fauna di Indonesia memang cukup beragam dan tersebar luas di berbagai daerah. Unsur klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna ini memang cukup penting dan berdampak pada adaptasinya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Drs. Joko Untoro & Tim Guru Indonesia Buku Pintar Pelajaran oleh Penerbit Agromedia Pustaka (2010), unsur klimatik yang memengaruhi persebaran flora dan fauna, antara lain temperatur, kelembapan udara, sinar matahari, curah hujan dan angin.

Unsur Klimatik yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna

Ilustrasi Unsur Klimatik yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna. Sumber: www.unsplash.com
Flora dan fauna memiliki ketergantungan yang erat dengan faktor lingkungan. Unsur klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah salah satu faktor lingkungan tersebut.
Berikut penjelasan dan contoh unsur-unsur klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna.

1. Curah Hujan

Curah hujan memainkan peran penting dalam persebaran flora dan fauna. Misalnya, hutan hujan tropis yang memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun menjadi rumah bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang tidak ditemukan di daerah kering.
ADVERTISEMENT
Hal seperti ini yang membuat flora dan fauna di daerah dengan curah hujan tinggi biasanya memiliki adaptasi yang berbeda dengan daerah dengan curah hujan rendah.
Sebaliknya, gurun pasir yang memiliki curah hujan yang sangat rendah hanya dapat menopang sedikit jenis flora dan fauna yang memiliki adaptasi khusus untuk bertahan dalam kondisi tersebut.

2. Sinar Matahari

Sinar matahari berdampak besar terhadap persebaran flora dan fauna. Flora di daerah dengan sinar matahari yang cukup biasanya memiliki adaptasi untuk mengatasi penguapan air yang lebih cepat.
Contohnya seperti kura-kura dapat tergantung pada sinar matahari dalam mengatur suhu tubuh mereka. Untuk flora, contohnya tumbuhan kaktus di gurun pasir memiliki bentuk tubuh yang beradaptasi untuk mengurangi penguapan air.
ADVERTISEMENT

3. Suhu

Setiap jenis flora dan fauna memiliki rentang suhu yang ideal untuk hidup dan berkembang biak. Beberapa fauna, seperti beruang kutub hanya bisa hidup di daerah dengan suhu yang sangat rendah.
Beberapa tumbuhan seperti pohon cemara lebih menyukai suhu yang lebih dingin, sedangkan tanaman seperti kelapa lebih suka suhu yang lebih hangat.

4. Kelembaban Udara

Kelembaban merupakan unsur klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Beberapa tumbuhan di hutan hujan memiliki daun yang besar dan lebar untuk menangkap lebih banyak uap air dari udara.
Flora dan fauna di daerah dengan kelembaban udara rendah seperti padang rumput, di mana tumbuhan dan hewan cenderung memiliki adaptasi untuk menghemat air.
Flora dan fauna di daerah dengan kelembaban udara tinggi biasanya memiliki adaptasi khusus untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuh mereka.
ADVERTISEMENT
Unsur klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna disetiap daerah. Kondisi iklim yang berbeda-beda di setiap daerah akan menciptakan ciri-ciri khas pada setiap flora dan fauna. (NDA)