Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Analisis Strategi Pengembangan Organisasi PT Angkasa Pura II Saat Pandemi
21 Desember 2021 16:45 WIB
·
waktu baca 10 menitTulisan dari Rahadian James tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengembangan organisasi atau yang dikenal dengan Organizational Development sangat penting bagi suatu organisasi dikarenakan melalui pengembangan organisasi, suatu organisasi dapat melakukan perencanaan tindakan, melakukan intervensi, dan evaluasi yang hal tersebut bermanfaat untuk mengintegrasikan segala hal dalam organisasi (seperti struktur, proses, nilai, budaya, hingga sumber daya manusia), mengembangkan kemampuan dan kapasitas organisasi, dan mengembangkan solusi pada organisasi dengan cara baru dan kreatif. Seluruh SDM dalam organisasi harus turut serta dan aktif dalam melakukan suatu pengembangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam proses pengembangan organisasi, organisasi akan melakukan analisis pada lingkungan sekitar mereka yang merupakan lingkungan eksternal di mana di dalamnya terdapat halangan, tantangan, dan bahkan peluang. Hal tersebut dilakukan agar organisasi mampu beradaptasi terhadap lingkungan eksternal tersebut di mana akan memiliki dampak kepada organisasi. Adaptasi tersebut kemudian dilakukan dengan melakukan perencanaan secara matang strategi dan langkah lanjutan dan kemudian mengimplementasikan langkah dan strategi tersebut agar organisasi dapat bertahan hidup dan keluar dari halangan yang berasal dari lingkungan eksternal.
Pada organisasi yang besar, mereka melakukan pengembangan organisasi dan hal tersebut dilakukan dengan mempersiapkan secara matang langkah dan strategi yang mereka gunakan untuk keluar dari suatu kondisi lingkungan yang penuh ketidakpastian. Dalam hal pengembangan organisasi, mereka mempersiapkan hal tersebut secara matang agar memiliki dampak positif dalam jangka waktu yang panjang bagi organisasi. Hal tersebut dilakukan agar organisasi juga siap dalam mempersiapkan perubahan dan juga menjawab tantangan dan perubahan lain yang akan terjadi di waktu mendatang.
ADVERTISEMENT
Strategi PT Angkasa Pura II Dalam Menjawab Tantangan Pandemi Melalui Pengembangan Organisasi
Pandemi COVID-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 membawa perubahan yang besar terhadap berbagai sektor kehidupan dan banyak sektor yang terdampak akibat pandemi ini. Sektor penerbangan dan bandara juga terkena dampak tersebut dikarenakan keduanya sangat rentan dalam penyebaran virus COVID-19. Akibat pandemi ini, terdapat kebijakan pembatasan aktivitas dan mobilitas manusia melalui perjalanan udara yang menyebabkan sektor ini. Aktivitas di bandara dan pelayanan menjadi sepi tidak seperti dalam keadaan normal dan meskipun di Indonesia sendiri sudah mulai bangkit secara perlahan pada tahun 2021.
PT Angkasa Pura II sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan bandara di kawasan Indonesia bagian barat menyadari dampak dari adanya pandemi dan kebijakan-kebijakan yang muncul sebagai tindakan preventif penyebaran virus yang lebih luas. Untuk itu organisasi menjawab pandemi ini sebagai sebuah tantangan dan mereka melakukan adaptasi pada lingkungan dengan melakukan pengembangan organisasi pada diri mereka. Perusahaan mempelajari situasi yang terjadi dengan cepat dan mereka melakukan penyusunan langkah dan strategi dan mengimplementasikannya pada organisasi dan pelayanan mereka di bandara. PT Angkasa Pura II juga secara cepat mengembangkan organisasi dan SDM mereka agar mereka secara sigap pengelolaan organisasi dapat dilakukan apa pun kondisi yang terjadi yang tentunya melalui penyesuaian dan menggunakan bantuan teknologi.
ADVERTISEMENT
Unilateral Power dalam Pengembangan Organisasi
Dalam melakukan Organization Development tersebut terdapat Pendekatan Unilateral Power yang menurut Istianda dkk (2015) berperan dalam menentukan arah dan tujuan organisasi di mana ditunjukkan dengan seseorang dengan memiliki kekuasaan yang tinggi dalam organisasi dimana mereka memutuskan kebijakan untuk melakukan perubahan dan mengumumkan hal tersebut kepada bawahan dia. Pandemi tentu menjadi sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh seorang pemimpin pada organisasi. Mengutip dari Artikel dari McKinsey & Company berjudul Leadership in Crisis : Responding to the coronavirus outbreak and future challenge, Kondisi krisis merupakan saat yang tepat dan penting bagi seorang pemimpin untuk melihat ke depan dan menjawab tantangan ke depan. Hal tersebut dilakukan dengan beberapa cara yaitu mempelajari secara cepat keadaan yang terjadi, membuat keputusan, mendemonstrasikan empati, dan melakukan komunikasi secara efektif
Hal tersebut dapat terlihat dari peran penting Presiden Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin yang menetapkan strategi dan langkah perusahaan untuk bertahan di tengah pandemi ini seperti menetapkan Business Survival agar bisnis perusahaan tetap berjalan dan efisien. Kemudian pimpinan juga menetapkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disesuaikan dengan kondisi pandemi yang juga didukung dengan kinerja dan kerja keras dari seluruh karyawan/anggota PT Angkasa Pura II agar target-target PT Angkasa Pura II tetap dapat tercapai. Terakhir yaitu melakukan adaptasi serta mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di mana PT Angkasa Pura II melakukan corporate renewal ketika pandemi berlangsung sehingga dapat beradaptasi terhadap PEN tersebut (Tristiawati , 2021)
ADVERTISEMENT
Tranformational Change yang dilakukan oleh PT Angkasa Pura II selama berlangsungnya pandemi
Transformational Change menurut Cummings & Worley (2008) merupakan sebuah respons organisasi untuk mengantisipasi perubahan yang lebih besar pada lingkungan, teknologi, dan lainnya yang ada di sekitar organisasi tersebut di mana pada jenis perubahan ini terjadi perubahan yang signifikan dari segi bisnis perusahaan dengan melakukan modifikasi terhadap struktur organisasi, strategi yang mereka ambil ke depan, nilai dan budaya organisasi sehingga dapat mendukung arah yang baru. Dalam artikel dari McKinsey & Company , sebuah organisasi dalam keadaan pandemi harus membuat dan meningkatkan kecepatan dalam pembuatan keputusan dengan cepat, meningkatkan produktivitas mereka, menggunakan bantuan teknologi, dan melakukan inovasi.
Secara struktur organisasi, perusahaan melakukan perampingan organisasi di kantor-kantor cabang milik mereka dengan cara merampingkan jumlah manajer dari berjumlah sembilan menjadi lima orang tanpa mengurangi jumlah karyawan di mana sehingga organisasi tetap gesit dan biaya operasional dapat ditekan. Perusahaan kemudian dari sisi cara kerja di tengah pandemi melakukan penyesuaian dengan menerapkan sistem shift kerja Work From Home dan Work From Office, PT Angkasa Pura II sudah melakukan transformasi digital melalui sistem kantor digital terintegrasi iPerform yang di dalamnya terdapat sistem administrasi perusahaan, komersial, keuangan, human capital/human resource, sistem dokumen elektronik, dan sistem pelatihan internal perusahaan melalui metode daring (Angkasapura2.co.id , 2020).
ADVERTISEMENT
Terakhir dalam pelayanan bandara, PT Angkasa Pura II melakukan transformasi dengan melakukan digitalisasi pada pelayanan mereka melalui kehadiran aplikasi Travelin, Virtual Customer Assistant untuk bantuan customer service secara daring, pemantauan dan pengawasan suhu di kawasan bandara dengan kamera canggih. Digitalisasi tersebut dilakukan agar mengurangi kontak dan interaksi antar orang sehingga dapat mengurangi potensi penyebaran virus COVID-19 yang lebih luas. Berdasarkan analisis terhadap transformasi yang sudah dilakukan oleh PT Angkasa Pura II, organisasi dapat dikatakan siap dalam perubahan tersebut di mana mereka beradaptasi terhadap keadaan pandemi yang dilakukan menyeluruh pada struktur, cara kerja, dan pelayanan mereka.
Budaya Organisasi Sebagai Kekuatan PT Angkasa Pura II Untuk Selalu Survive Dalam Berbagai Kondisi Lingkungan
Pada suatu organisasi keberadaan nilai dan budaya organisasi sangat penting dikarenakan budaya merupakan pembeda antara satu organisasi dengan yang lainnya, sebagai identitas bagi anggota organisasi, mempermudah dalam timbulnya komitmen, sebagai perekat sosial pada organisasi, dan sebagai pembuat makna yang dapat memandu dan membentuk sikap dan perilaku anggota organisasi (Robbins, 2016). PT Angkasa Pura II memiliki nilai dan budaya organisasi yang dikenal luas dengan AKHLAK yang terdiri atas Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
ADVERTISEMENT
Core Values merupakan nilai dan budaya organisasi yang ditanamkan dan dikembangkan ke dalam setiap insan individu anggota organisasi. Core Values AKHLAK ini merupakan nilai-nilai dan budaya organisasi yang diseragamkan dan wajib dipegang teguh pada seluruh BUMN serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari BUMN. Dalam keadaan pandemi seperti ini, keberadaan budaya organisasi sangat penting dikarenakan dapat mempengaruhi kinerja suatu organisasi dengan pengaruh yang dimilikinya terhadap kemampuan organisasi dalam melakukan implementasi perubahan (Cummings, 2008).
Core Values AKHLAK ini sangat penting bagi PT Angkasa Pura II karena dapat mendorong sumber daya manusia dalam organisasi agar mereka meninggalkan pola pikir dan keluar dari zona nyaman mereka ketika pandemi ini agar kinerja mereka dapat terus dapat meningkat dan juga tetap melahirkan inovasi baru serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat luas (KumparanNews , 2020). Implementasi nilai dan budaya AKHLAK tersebut memiliki peranan yang penting sehingga insan sumber daya manusia PT Angkasa Pura II selalu tetap kuat, tidak mudah menyerah, dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sehingga organisasi dan juga pelayanan yang diberikan dapat terus berkembang.
ADVERTISEMENT
Peran Penting Learning Organization bagi PT Angkasa Pura II
Pada suatu organisasi yang besar, mereka harus selalu rutin mengembangkan organisasi dan SDM mereka dengan melakukan peningkatan kemampuan diri dan pengetahuan dari anggota organisasi mereka sehingga dilakukan learning organization di mana organisasi dan sumber manusia di dalamnya melakukan pengembangan dan peningkatan diri untuk mencapai tujuan yang diinginkan, hal tersebut dilakukan dengan membentuk sebuah pola baru untuk berpikir secara alami dan natural dengan melakukan kegiatan belajar bersama antar individu di organisasi (Senge P. M, 1990). Perbedaan dan karakteristik sumber daya manusia yang diverse pada suatu organisasi harus dikelola dengan baik agar tujuan organisasi dapat tercapai melalui Learning Organization. Penerapan LO tersebut dapat terlihat dari :
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Coaching & Mentoring Sebagai Strategi Untuk Melakukan Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM PT Angkasa Pura II
Proses pelatihan (coaching) dan pendampingan (mentoring) memiliki peran yang penting dalam organisasi terutama sumber daya manusia yang ada di organisasi tersebut (dari tingkat eksekutif, manajer, dan anggota/staf). Tujuan utama proses coaching dan mentoring yaitu memperjelas arah dan tujuan dari organisasi, menangani hambatan yang ada, dan meningkatkan kinerja dari organisasi. PT Angkasa Pura II sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa perusahaan memiliki learning center yang dikenal sebagai Airport Learning Center (ALC). Proses peningkatan dan mengembangkan SDM PT Angkasa Pura II dilakukan melalui pelatihan hardskill maupun softskill. Dalam pelatihan tersebut juga didampingi oleh mentor-mentor yang di antaranya juga merupakan pimpinan perusahaan PT Angkasa Pura II di mana mereka berperan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan SDM PT Angkasa Pura II di mana kedua hal tersebut penting dalam manajemen dan sumber daya manusia
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, diketahui bahwa strategi-strategi yang diambil PT Angkasa Pura II dalam pengembangan organisasi mereka merupakan suatu bentuk dan langkah yang diambil secara menyeluruh agar organisasi dapat terus berkembang dan bertahan di tengah kondisi pandemi ini yang mana mendorong organisasi harus adaptif terhadap perubahan lingkungan. Diharapkan juga strategi yang mereka ambil selalu adaptif dengan kondisi lingkungan selanjutnya yang tidak menentu sehingga organisasi dapat selalu bertahan dan juga berkembang. Semoga PT Angkasa Pura II juga selalu senantiasa siap dan adaptif untuk berbenah dalam meningkatkan kemampuan organisasi dan pelayanan mereka.
Referensi
Robbins, S. P., & Coulter, M. K. (2016). Management. New Jersey : Pearson Education
Istianda, M., Purwanto, A., Putra, M. B., & Darmanto. (2015). Pengembangan Organisasi. Jakarta: Pustaka UT.
ADVERTISEMENT
Cummings, T. G., & Worley, C. G. (2008). Organization Development & Change. Cengage Learning